Hagia Sophia

16 August 2024

Untuk Pertama Kalinya, Virus Kungkang Muncul di Eropa

Ilustrasi virus. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Evgenii Kovalev)

Baru-baru ini 'virus kungkang' dilaporkan masuk pertama kali ke Benua Eropa. Tercatat pada bulan Juni dan Juli ada sekitar 19 kasus virus tersebut dengan rincian 12 kasus di Spanyol, lima kasus di Italia, dan dua kasus di Jerman. Sebenarnya apa itu virus kungkang?

Virus kungkang atau virus oropouche merupakan sejenis penyakit mirip zika yang sebelumnya menyebar di Benua Amerika. Masuknya virus tersebut ke Eropa disebut akibat turis yang baru saja berkunjung dari Benua Amerika.

Penyakit ini berasal dari hewan kungkang leher pucat, primata, dan burung. Dikutip dari Independent, penyakit ini bisa menyebar melalui gigitan serangga, termasuk nyamuk.

Hingga saat ini belum ada vaksin untuk mengobati virus yang masih berasal dari keluarga yang sama dengan virus Zika dan demam berdarah dengue itu.

"Kita harus khawatir. Keadaan sedang berubah dan mungkin menjadi tidak terbendung," ucap profesor imunologi Imperial College London Dr Danny Altmann.

Wabah dari virus ini dilaporkan sudah terjadi di beberapa negara Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia. Pada tahun 2024, wabah tersebut telah tercatat di Brasil, Kolombia, Peru, dan terbaru di Kuba.

Delapan kasus baru yang tercatat di Eropa dilaporkan berasal dari turis yang berkunjung ke Kuba dan satu kasus di Italia terjadi setelah pasien melakukan perjalanan ke Brasil.

Virus kungkang ini dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, dan sendi. Gejala yang dialami bisa lebih parah tergantung dari bagaimana kondisi pasien.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) gejala ini umumnya dapat mereda dalam empat hari. Kasus kematian akibat virus ini sangat jarang terjadi dan biasanya pasien dapat pulih setelah terinfeksi.

Kasus kematian akibat virus kungkang pertama kali dilaporkan pada 25 Juli sebanyak dua kasus di Brazil. Dua pasien wanita yang meninggal tidak memiliki kondisi kesehatan mendasar lainnya.

Tercatat pada Januari hingga pertengahan Juli, jumlah kasus virus kungkang di Brasil, Bolivia, Peru, Kolombia, dan Kuba sudah mencapai 8 ribu kasus.

ECDC mengimbau warga Eropa yang melakukan perjalanan ke Benua Amerika untuk melakukan tindakan perlindungan pribadi guna mengurangi risiko gigitan, baik saat di dalam maupun luar ruangan. Perlindungan itu termasuk obat nyamuk dan menggunakan pakaian yang menutupi tubuh secara keseluruhan.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ilmuwan Panik 'Virus Kungkang' Muncul di Eropa untuk Pertama Kalinya"