Hagia Sophia

07 September 2024

Listrik Vatikan 100 Persen dari Energi Tenaga Surya

Kota Vatikan memanfaatkan energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listriknya. Foto: AP Photo/Andrew Medichini

Paus Fransiskus memahami bahwa untuk turut mengurangi emisi gas rumah kaca ke atmosfer dengan menggunakan energi terbarukan. Kini, Kota Vatikan masuk ke dalam daftar negara ke-8 di dunia yang pasokan listriknya dipenuhi energi ramah lingkungan.

Kota Vatikan menghasilkan 100% listriknya dari energi terbarukan, tepatnya dengan pemanfaatan tenaga surya. Proyek pembangkit listrik tersebut dibangun di lahan milik Vatikan di luar Roma yang luasnya mencapai 424 hektar.

Selain untuk pemasok energi listrik, lahan tersebut juga akan dimanfaatkan untuk pertanian yang menjadikannya pengembangan agrivoltaic atau bentuk baru energi matahari yang menggunakan tumbuhan untuk menghasilkan listrik.

"Kita perlu melakukan transisi menuju model pembangunan berkelanjutan yang mengurangi emisi gas rumah kaca ke atmosfer, dengan menetapkan tujuan netralitas iklim," ujar Paus Fransiskus dikutip dari Renewable Institute, Kamis (5/9/2024).

Pengumuman penggunaan energi terbarukan untuk kebutuhan listrik di Kota Vatikan ini disampaikan Paus Fransiskus dalam suratnya yang ditujukan kepada gereja beberapa waktu lalu.

"Umat manusia memiliki sarana teknologi yang diperlukan untuk menghadapi transformasi teknologi ini dan konsekuensi etika, sosial, ekonomi, dan politiknya yang merusak, dan energi surya memainkan peran mendasar," kata Paus Fransiskus.

Proyek ini akan menjadikan negara terkecil berdasarkan luas daratan ini sepenuhnya mandiri dalam energi, dengan semua kebutuhan listriknya dipenuhi oleh tenaga surya.

Dengan dibangun proyek listrik menggunakan energi terbarukan, Kota Vatikan bergabung dengan Nepal, Paraguay, Ethiopia, Albania, Bhutan, Islandia, dan Kongo sebagai negara yang menghasilkan lebih dari 99,7% listriknya dari energi terbarukan.

Ini bukan pertama kali Paus Fransiskus menyoroti isu lingkungan. Pada tahun 2015, ia bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia merupakan salah satu perhatian utamanya tentang masa depan planet ini - yang menunjukkan bahwa lingkungan telah menjadi fokus utama baginya.

Kota Vatikan bergabung dengan Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim pada tahun 2022, yang bertujuan untuk mengatasi "campur tangan manusia yang berbahaya terhadap sistem iklim."

Adapun, sebanyak 40 negara lainnya menghasilkan sedikitnya 50% listriknya dari sumber energi bersih seperti panas bumi, hidro, surya, dan angin. Angka-angka ini terungkap dalam data yang dikumpulkan oleh Profesor Mark Z Jacobson dari Universitas Stanford awal tahun ini.

"Kita tidak membutuhkan teknologi ajaib," Profesor Jacobson mengatakan kepada The Independent pada bulan April.

"Kita perlu menghentikan emisi dengan melakukan elektrifikasi terhadap segala sesuatu dan menyediakan listrik dengan Tenaga Angin, Air, dan Tenaga Surya (WWS), yang mencakup tenaga angin darat, tenaga surya fotovoltaik, tenaga surya terkonsentrasi, listrik panas bumi, tenaga hidro skala kecil, dan tenaga hidro skala besar," tuturnya.


























Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Paus Fransiskus Bikin Vatikan 100% Pakai Energi Terbarukan"