Ilustrasi.(Foto: ilustrasi/thinkstock) |
Demensia dan penurunan fungsi kognitif kerap mengintai seiring bertambahnya usia. Namun, bukan berarti demensia tidak bisa dicegah. Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko demensia ketika memasuki usia lanjut.
Salah satunya adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup. Psikolog dari NHS, Kimberly Wilson, mengatakan ada sejumlah aktivitas yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko demensia di kemudian hari.
"Anda dapat memulainya lebih awal dengan kebiasaan praktis, mudah, dan sehari-hari yang dapat membuat perbedaan yang cukup signifikan," ujarnya dikutip dari Newsweek, Senin (28/10/2024).
Berikut beberapa kebiasaan yang bisa membantu menurunkan risiko demensia menurut Wilson:
1. Lakukan Aktivitas yang Menantang Otak
Seperti halnya otot, otak juga perlu dilatih agar tetap bisa berfungsi dengan baik. Misalnya, dengan melakukan aktivitas yang menantang otak.
Wilson menjelaskan aktivitas yang menantang otak tidak cukup hanya dengan mengisi teka-teki silang atau bermain sudoku saja. Namun, hal-hal yang dapat membangun koneksi baru dan meningkatkan fungsi otak.
"Untuk membangun koneksi tersebut, Anda perlu menantang otak Anda," ucapnya.
"Entah itu belajar bahasa, alat musik, belajar menari, atau terlibat dalam aktivitas baru lainnya di mana Anda harus benar-benar terlibat dalam jalur yang sama sekali baru. Itulah jenis tantangan yang Anda butuhkan," sambung Wilson.
2. Mengonsumsi Makanan yang Baik untuk Otak
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan otak. Wilson mengungkapkan salah satu makanan yang baik dikonsumsi untuk menjaga fungsi otak adalah sayuran berdaun hijau.
"Saya makan sayur-sayuran berdaun hijau setiap hari, dan itu berdasarkan data yang menemukan bahwa orang tua yang makan sayur-sayuran berdaun hijau setiap hari memiliki otak yang 11 tahun lebih muda daripada rekan-rekan mereka," terangnya.
Wilson mengatakan efek ini kemungkinan berasal dari lutein dan zexanthin yang terkandnung dalam sayuran tersebut. Selain melindungi dari neurodegenerasi, nutrisi tersebut juga diperlukan untuk menjaga kesehatan mata yang cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
3. Rutin Berolahraga
Siapa bilang olahraga hanya baik untuk fisik? Wilson mengatakan olahraga seperti kardio dan latihan ketahanan dapat membantu menjaga pembuluh darah di otak tetap sehat dan fleksibel.
"Pada wanita yang lebih tua, mereka yang melakukan latihan ketahanan memiliki lebih sedikit lesi di otak mereka. Dengan kata lain, lebih sedikit area kerusakan otak karena faktor pertumbuhan yang sama yang membantu mendukung pertumbuhan otot Anda sebenarnya melakukan hal yang sama untuk sel-sel otak Anda," paparnya.
4. Istirahat yang Cukup
Beberapa orang masih meremehkan manfaat tidur terhadap kesehatan. Padahal, istirahat yang cukup dan berkualitas sangat penting dalam mendukung kesehatan otak, mental, dan fisik secara umum.
Sebuah studi terbaru juga menemukan kurang tidur di usia paruh baya dapat mempercepat proses penuaan otak. Selain memastikan tidur yang cukup, penting pula untuk mempraktekkan sleep hygiene yang baik.
"Saya akan menggunakan penyumbat telinga, penutup mata, ruangan gelap, dan telepon di luar kamar tidur," tandas Wilson.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Psikolog Ungkap 4 Aktivitas yang Bisa Cegah Demensia, Anti Pikun di Usia Tua"