Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff |
Seorang pria di Australia didiagnosis penyakit kuno gegara kekurangan vitamin C. Penyakit ini dilatarbelakangi asupan gizi yang buruk dan penggunaan obat diet.
Dilapokan jurnal BMC Case Reports, dokter dari RS Sir Charles Gairdner di Australia Barat melaporkan kasus pria berusia 50-an yang mengeluhkan ruam di kedua kakinya. Tidak diketahui asal usul ruam menyakitkan itu.
Selain itu tim medis juga menemukan darah di dalam urinenya dan pasien mengidap anemia. Petugas medis awalnya agak bingung karena pria itu dinyatakan negatif untuk kelainan inflamasi, autoimun atau penyakit darah.
Hasil CT scan juga tidak menunjukkan bukti adanya perdarahan internal dan biopsi kulit tidak menunjukkan apapun. Sementara itu ruamnya menyebar saat pasien dirawat di rumah sakit, menyebabkan lebih banyak memar, bengkak dan nyeri di kedua kakinya.
Akhirnya tes laboratorium menunjukkan kadar vitamin c yang tidak terdeteksi dan kekurangan nutrisi yang dialami pasien. Pasien itu didiagnosis mengidap penyakit scurvy atau skorbut, penyakit kuno akibat defisiensi vitamin c.
"Ia memiliki keterbatasan finansial dan karenanya mengabaikan dietnya. Makanannya sebagian besar terdiri dari makanan olahan, kurang sayur atau buah," demikian bunyi laporan kasus tersebut.
Setelah didiagnosis penyakit scurvy, pria tersebut mengonsumsi 1.000 miligram vitamin C, 125 mikrogram vitamin D3, 5 miligram asam folat, dan multivitamin setiap hari.
Seorang ahli gizi merancang rencana makan, dan pria itu mulai makan lemon setiap hari. Ruamnya mereda dan tidak ada lagi darah dalam urinnya.
Penulis studi melaporkan bahwa faktor risiko penyakit scurvy meliputi gizi buruk, operasi bypass lambung, dialisis, alkoholisme, riwayat kejiwaan, dan gangguan makan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus Langka Pria Alami Kekurangan Vitamin C, Ini yang Terjadi pada Tubuhnya"