Hagia Sophia

29 October 2025

Menurut Studi, Anak yang Cerdas Bisa Berumur Panjang

Ilustrasi anak pintar. (Foto: Getty Images/iStockphoto/selimaksan)

Mengapa anak yang cerdas cenderung hidup lebih lama atau panjang umur? Berbagai studi menunjukkan mereka yang memiliki skor IQ lebih tinggi sejak usia muda lebih mungkin untuk hidup hingga 70 tahun kemudian, dibandingkan mereka yang berprestasi lebih rendah.

Misalnya dalam salah satu studi disebutkan, rata-rata setiap peningkatan skor tes di masa muda dikaitkan dengan penurunan risiko kematian hingga 24 persen, selama tindak lanjut antara 17-69 tahun.

Kini, ahli menemukan petunjuk penting terkait fenomena tersebut. Analisis yang dilakukan dari berbagai kumpulan data mengungkapkan adanya kaitan genetik antara kecerdasan masa kanak-kanak dan harapan hidup.

Meski begitu, peneliti University of Edinburgh menegaskan panjang usia tak dikendalikan oleh genetik semata. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi usia seseorang.

"Ini tidak berarti bahwa hubungan tersebut (antara genetik dan usia panjang) bersifat tak terelakkan. Dengan mengubah lingkungan, dimungkinkan pula untuk mengubah ekspresi gen yang terkait sifat-sifat ini, serta hubungan antara kemampuan kognitif dan umur panjang," kata penulis studi Dr David Hill, dikutip Daily Mail, Selasa (22/10/2025).

Dalam penelitian yang melibatkan lebih dari 400 ribu individu ini, ilmuwan menganalisis data genetik tentang fungsi kognitif masa kanak-kanak yang dikumpulkan dari anak-anak berusia 6 hingga 18 tahun. Data ini kemudian dibandingkan dengan data genetik mengenai harapan hidup.

Peneliti menemukan hubungan kuat di antara keduanya, ini memberikan bukti pertama faktor biologis memainkan peran penting.

"Salah satu alasannya adalah tingkat kemampuan kognitif yang lebih tinggi saat anak-anak menghasilkan pencapaian pendidikan yang lebih baik, yang pada gilirannya membuka akses ke lingkungan yang lebih mendukung kesehatan," ujar Dr Hill.

"Hipotesis kedua adalah varian genetik yang terkait dengan kemampuan kognitif lebih tinggi sejak kecil juga berkontribusi pada perkembangan tubuh dan otak yang lebih mampu menahan gangguan lingkungan," sambungnya.

Temuan ini juga menunjukkan manfaat menjadi anak yang cerdas mungkin meluas jauh melampaui pencapaian akademis. Selain itu, hasil penelitian menekankan pentingnya mendukung perkembangan kognitif di masa kanak-kanak, karena manfaatnya dapat meluas melampaui prestasi akademis dan memengaruhi kesehatan seumur hidup.

"Kebijakan pendidikan dan intervensi dini yang meningkatkan perkembangan kognitif dapat membawa manfaat kesehatan masyarakat yang lebih luas daripada yang diperkirakan sebelumnya," tandas peneliti.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Studi Selama Puluhan Tahun Temukan Anak yang Cerdas Bisa Berumur Panjang"