![]()  | 
| Ilustrasi bensin. (Foto: Getty Images/LaylaBird) | 
Pernahkah melihat orang-orang di sekitar bersin? Jika sering terjadi, ini bisa jadi tanda fenomena langka yang disebut People Allergic to Me (PATM) atau 'orang alergi terhadap saya'. Ini kondisi ketika tubuh seakan menjadi alergen sehingga orang-orang di sekitar bersin.
Fenomena ini pertama kali muncul di internet pada tahun 2007. Ini menjadi ramai diperbincangkan setelah seseorang mengaku merasa memicu alergi untuk orang-orang yang ada di sekitarnya.
"Saya sudah melalui 'neraka' ini selama lima tahun, entah kenapa saya memicu alergi pada orang lain. Saya rasa ini bukan masalah bau badan, tapi membuat orang di sekitar saya bersin, batuk, dan mengusap hidung seolah dikelilingi debu," ceritanya pada saat itu, dikutip dari IFL Science, Sabtu (1/11/2025).
Meski mulai banyak orang yang melaporkan kejadian serupa, kondisi PATM ini diabaikan oleh ahli dan dianggap sebagai masalah psikologis. Sampai pada tahun 2017, PATM pertama kali disebut dalam sebuah penelitian soal kelainan Trimethylaminuria (TMAU), sebuah gangguan yang menyebabkan orang berbau menyengat meski sering mandu.
Beberapa tahun kemudian, peneliti mulai memetakan apa PATM itu sebenarnya. Peneliti saat itu menemukan adanya hubungan antara PATM dan mikrobioma usus pasien.
Petunjuk Baru Soal Gas dari Kulit
Tubuh manusia menghasilkan lebih dari 1.800 jenis senyawa organik volatil (VOC), sebuah zat kimia yang menguap dari tubuh. Sekitar 500 di antaranya keluar melalui kulit, bukan hanya lewat napas.
"Masalahnya, napas tidak cocok untuk pemantauan jangka panjang VOC. Sedangkan kulit memungkinkan pengamatan terus-menerus," kata ahli kimia dari Jepang, Profesor Mitsubayashi.
Pada tahun 2023, peneliti di Jepang meneliti gas dari orang yang mengalami kondisi PATM dan hasilnya mengejutkan mereka.
Dari hasil analisia 75 jenis gas kulit, satu senyawa bernama toluena begitu menonjol pada pasien PATM. Kadar toluena pasien PATM ditemukan 40 kali lebih tinggi dibandingkan orang yang normal.
Toluena merupakan sejenis hidrokarbon yang juga terdapat dalam pengencer cat dan spidol permanen. Zat ini dikenal karena aromanya yang menyengat dan berbahaya bagi otak.
Lalu, mengapa itu membuat orang lain bereaksi? Karena toluena bersifat iritan, bisa menyebabkan mata dan saluran pernapasan gatal atau terbakar, bahkan menimbulkan efek neurologis, kejang, hingga kematian jika terpapar tinggi.
Biasanya, tubuh menguraikan toluena lewat hati dan mengeluarkannya melalui urin. Namun, orang dengan PATM memiliki kemampuan memecah toluena yang lebih buruk.
"Penderita PATM memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk memecah toluena, sehingga zat ini menumpuk dalam darah dan keluar melalui kulit," ucap Profesor Yoshika Sekine, dari Tokai University.
Dengan kata lain, PATM bukan semata halusinasi atau delusi. Ada bukti fisik bahwa pasien benar-benar mengeluarkan zat yang bisa memicu reaksi alergi pada orang di sekitarnya.
Sayangnya, hingga kini belum ada pengobatan atau tes pasti untuk PATM. Karena masih sangat langka dan baru dikenal di dunia medis, dokter tidak memiliki prosedur diagnosis resmi.
Beberapa pengidap PATM melaporkan pola makan juga berpengaruh. Misalnya, setelah mengonsumsi banyak gula, daging, atau karbohidrat, reaksi orang lain cenderung lebih kuat.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cerita Pasien dengan Kondisi Medis Super Langka, Bikin Orang Lain Alergi"
