Hagia Sophia

28 May 2024

Ini Kandungan dari Produk Kacang yang Ditarik Singapura

Ilustrasi kacang. (Foto: Getty Images/iStockphoto/jirkaejc)

Singapura menarik dua produk kacang dari peredaran yakni Paper Roasted Walnut Xiyuguoyuan Xinjiang dengan kemasan jual 500 gram dan 1 kg. Pasalnya, Badan Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) menemukan kandungan dua bahan di luar ambang batas yang ditolerir pada produk tersebut.

Salah satunya termasuk siklamat. Meskipun siklamat yang juga dikenal sebagai asam siklamat, disetujui untuk dipakai sebagai pemanis buatan pada produk makanan seperti minuman ringan dan buah-buahan kalengan Singapura, bahan ini sebetulnya tidak diizinkan untuk digunakan pada kenari atau produk kacang-kacangan dan biji-bijian lain.

Sementara penggunaan acesulfame-K, bahan tambahan makanan yang digunakan dalam kacang-kacangan dan produk biji-bijian, diperbolehkan hingga batas maksimum sebagaimana tercantum dalam peraturan makanan Singapura.

Produk 500 gram dan 1 kg yang terkena dampak dan diproduksi masing-masing pad 24 dan 25 Maret, memiliki kandungan acesulfame-K di luar ambang batas yang disebut aman.

Sebagai tindakan pencegahan, badan tersebut telah mengarahkan importir, Hong Xin Da, untuk menarik kembali produk yang terkena dampak. Penarikan kembali dari pasaran sedang berlangsung.

SFA menambahkan, pihaknya sedang melakukan pengambilan sampel dan pengujian proaktif terhadap produk kacang-kacangan dan biji-bijian di Singapura.

Jika pemanis yang tidak diizinkan seperti siklamat atau pemanis yang diizinkan seperti acesulfame-k melebihi batas yang disetujui, SFA mengatakan akan memulai penarikan kembali produk-produk yang terkena dampak tersebut.

Apa Itu Siklamat?

Siklamat merupakan pemanis buatan yang berasal dari asam sikloheksilsulfamat. Ini dipasarkan dalam bentuk garam, terutama natrium siklamat dan kalsium siklamat, dengan natrium siklamat menjadi yang paling umum digunakan. Siklamat kira-kira 30 kali lebih manis dari gula meja biasa dan dijual di lebih dari 50 negara.

Siklamat juga biasanya digunakan untuk memasak dan membuat kue. Namun, telah dilarang di Amerika Serikat sejak tahun 1970 setelah penelitian awal mengenai kanker kandung kemih tikus terkait konsumsi siklamat, terbit pada 1970.

Sejak itu, penelitian ekstensif pada hewan gagal menunjukkan kaitannya dengan kanker. Namun, siklamat tidak pernah disetujui kembali untuk digunakan di AS.

Sementara kandungan lain yang ditemukan yakni asesulfam K rasanya 200 kali lebih manis dari gula meja. Cocok untuk memasak dan membuat kue.

Asesulfam K adalah pemanis yan secara umum diakui aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Namun, ada masalah kesehatan yang bisa muncul jika dikonsumsi berlebihan, termasuk:
  • Pertambahan berat badan dan perubahan mikrobioma usus
  • Potensi risiko pada orang hamil
  • Kemungkinan kerusakan tiroid, mengacu pada hasil uji laboratorium di hewan
  • Peningkatan risiko masalah kesehatan serius seperti diabetes dan penyakit jantung
Pemanis buatan umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi. Produk-produk di pasaran umumnya sudah diuji secara nasional maupun internasional untuk memastikan aman dikonsumsi.

Meski begitu, sebagian orang sebaiknya menghindari mengonsumsinya. Siapa saja?

Misalnya, individu dengan kelainan metabolisme langka fenilketonuria (PKU) tidak dapat memetabolisme asam amino fenilalanin, yang ditemukan dalam aspartam. Oleh karena itu, pengidap PKU harus menghindari aspartam.

Terlebih lagi, beberapa orang alergi terhadap sulfonamid, golongan senyawa yang termasuk dalam sakarin. Bagi mereka, sakarin dapat menyebabkan kesulitan bernapas, ruam, atau diare.

Selain itu, semakin banyak bukti yang menunjukkan pemanis buatan tertentu seperti sukralosa mengurangi sensitivitas insulin dan mempengaruhi bakteri usus.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Menyoal Kandungan di Balik 2 Produk Kacang yang Ditarik Singapura"