Hagia Sophia

22 May 2024

Mungkinkah COVID-19 Kembali Masuk Indonesia? Ini Kata Kemenkes

Kata Kemenkes RI soal situasi COVID-19 di Indonesia. (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)

Negara tetangga RI, Singapura, dilaporkan mengalami gelombang baru COVID-19 yang diprediksi puncaknya terjadi pada akhir Juni 2024. Menteri Kesehatan Singapura (Menkes) Ong Ye Kung mengatakan sebanyak 25.900 kasus COVID-19 tercatat di Singapura, sepanjang 5-11 Mei 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 90 persen, bila dibandingkan dengan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura juga menyebutkan rata-rata rawat inap harian akibat COVID meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 orang pada pertengahan Mei 2024. Meskipun sudah ada peningkatan kasus COVID, jumlah pasien yang perlu mendapatkan perawatan medis di rumah sakit masih tergolong rendah, yakni tiga kasus per hari.

Adapun varian COVID-19 yang saat ini merebak di sejumlah negara adalah JN.1 dan sub-variannya, termasuk KP.1 dan KP.2. Saat ini, KP.1 dan KP.2 menjadi sub-varian COVID yang mendominasi di Singapura.

Terkait hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut sampai saat ini kedua varian yang memicu gelombang baru di Singapura belum ditemukan di RI.

Ia juga memastikan tak ada lonjakan kasus yang terjadi di Indonesia akibat COVID-19.

"Kalau varian KP 1 dan 2 belum ada di Indonesia," katanya saat dihubungi detikcom, Minggu (19/5/2024).

"Saat ini tidak terlihat lonjakan kasus," lanjutnya.

Berita sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia telah mengklasifikasikan KP.2 sebagai Variant Under Monitoring (VuM). Selain di Singapura, strain ini juga dominan di Amerika Serikat dan telah terdeteksi di negara-negara seperti China, Thailand, India, Australia, dan Inggris.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kata Kemenkes soal Kemungkinan Varian COVID Pemicu Kasus Singapura Naik Masuk RI"