Hagia Sophia

06 June 2024

Ini Ramalan Pakar Tentang Kehidupan di Bumi Akan Berakhir

Ilustrasi Bumi memanas. Foto: Getty Images/iStockphoto/Ig0rZh

Tanda kiamat atau kehancuran Bumi semakin jelas terpampang. Paling mudah adalah melihat pemanasan global yang membuat Bumi semakin lama semakin tidak layak huni. Meski begitu, tidak ada yang tahu pasti kapan Bumi akan berakhir.

Akan tetapi, memperhatikan sejumlah aspek, para ilmuwan mencoba menghitung berapa lama lagi Bumi akan mampu bertahan. Kata para ahli kepada Live Science, Bumi akan menjadi tidak layak huni bagi sebagian besar organisme dalam waktu sekitar 1,3 miliar tahun karena evolusi alami Matahari.

Kematian Matahari

Salah satu faktor besar yang mempengaruhi eksistensi Bumi adalah evolusi dari Matahari.

"Bumi mungkin memiliki waktu 4,5 miliar tahun sebelum Matahari menjadi raksasa merah besar dan kemudian menelan Bumi," kata Ravi Kopparapu, ilmuwan planet di Goddard Space Flight Center, NASA.

Raksasa merah terbentuk pada tahap akhir evolusi bintang, ketika bintang tersebut kehabisan hidrogen untuk bahan bakar fusi nuklirnya dan mulai mati. Begitu fusi berhenti, gravitasi akan mengambil alih. Inti helium akan mulai terkompresi karena gravitasi, yang akan menaikkan suhu. Lonjakan panas tersebut akan menyebabkan lapisan plasma terluar Matahari mengembang drastis.

"Matahari akan membengkak setidaknya sebesar orbit Bumi," lanjut Kopparapu.

Bumi bisa 'tamat' lebih cepat

Tak harus menunggu 4,5 miliar tahun, Bumi bisa menyentuh titik akhir lebih awal. Ketika planet ini memanas saat Matahari bertransisi menjadi raksasa merah, lautan akan menguap dan atmosfer akan menghilang.

Sekitar 1,3 miliar tahun dari sekarang, manusia tidak akan mampu bertahan hidup secara fisiologis di Bumi. Ini dikarenakan kondisi panas dan lembab yang terus-menerus. Dalam waktu sekitar 2 miliar tahun, lautan mungkin akan menguap ketika luminositas Matahari hampir 20% lebih tinggi dibandingkan sekarang, masih kata Kopparapu.

Beberapa kehidupan mungkin bertahan, seperti 'ekstriofil' yang hidup di dekat ventilasi hidrotermal di dasar laut, tetapi tidak dengan manusia.

Wet-bulb temperatures atau suhu bola basah yang berbahaya, di mana manusia tidak dapat lagi mendinginkan tubuh dengan berkeringat, akan segera terjadi. Batas suhu bola basah bagi manusia pertama kali diprediksi sebesar 35°C, namun penelitian terbaru menunjukkan suhu bola basah serendah 30°C dapat mematikan.

Beberapa tempat di Bumi telah mencapai suhu bola basah melebihi 90°F (32°C) pada beberapa kesempatan dan model iklim memperkirakan suhu 95°F (35°C) akan menjadi kejadian biasa di wilayah seperti Timur Tengah pada akhir abad ini. Intinya, gas rumah kaca yang kita miliki telah mengancam kehidupan dan masyarakat Bumi jauh sebelum Matahari mati.

"Jika kita berbicara tentang kehidupan manusia, seratus tahun ke depan akan menjadi hal yang menarik," pungkas Kopparapu.


























Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Berapa Lama Lagi Kehidupan di Bumi Berakhir? Ini Ramalan Ilmuwan"