Hagia Sophia

26 August 2024

Belum Tentu Mistis, Ini yang Terjadi Saat Ketindihan Ketika Tidur

Ilustrasi ketindihan (Foto: Getty Images/iStockphoto/sezer66)

Tak sedikit masyarakat yang menganggap ketindihan saat tidur disebabkan karena faktor mistis, misalnya ditindih setan. Belum tentu soal mistis, ketindihan saat tidur bisa pertanda kondisi medis tertentu.

"Sebetulnya ini kondisi medis namanya sleep paralysis. Kondisi ini sebetulnya terjadi saat kita tidur di fase mata bergerak cepat atau REM (rapid eye movement)," kata dokter spesialis neurologi, dr Rizka Ibonita, SpN, dalam diskusi daring bersama Kementerian Kesehatan RI, dikutip Jumat (23/8/2024).

Pada fase REM, sistem saraf sistematis akan mencegah otot-otot untuk berkontraksi sehingga tubuh tidak dapat bergerak sementara waktu. Tujuan dari pelumpuhan ini adalah untuk melindungi seseorang saat tertidur. Namun ketika seseorang mengalami sleep paralysis, dia akan terbangun ketika fase REM belum selesai. Pada kondisi tersebut, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun pada otot.

Akibatnya, kata dr Rizka, orang tersebut akan merasa sadar namun tubuhnya tidak dapat digerakkan.

"Biasanya orang jadi panik. Matanya panik tapi serasa lumpuh. Nggak bisa digerakkan," imbuhnya.

dr Rizka juga mengatakan, banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hal tersebut. Penyebab yang paling sering adalah karena seseorang mengalami kelelahan.

Selain itu, kondisi ini juga dapat terjadi pada orang-orang yang cenderung memiliki jam tidur yang tidak teratur, serta terjadi karena genetik dan punya stres yang tinggi.

Dia menjelaskan orang-orang yang mengalami sleep paralysis biasanya berhalusinasi. Hal inilah yang kemudian banyak dipercaya masyarakat kondisi itu terjadi karena tertindih makhluk halus.

"Hampir dari seluruh sleep paralysis memang disertai halusinasi. Akhirnya karena matanya terbuka jadi akan merasa takut. Tapi justru semakin menjerit akan semakin nggak bisa keluar dari kondisi itu," ujar dr Rizka.

Durasi terjadinya kondisi ini juga dapat beragam. Apabila seseorang sedang berada di awal fase REM, maka kondisi ini bisa berlangsung hingga 20 menit.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, dr Rizka mengimbau agar tetap tenang. Sebab, semakin panik seseorang saat mengalami sleep paralysis maka akan semakin terputus hubungan antara bangunnya otak dengan kelumpuhan otot.

Kemudian, jangan coba untuk melawan. Sebaiknya, cobalah gerakkan secara perlahan mata atau jari-jari tangan dan kaki. Setelah itu, cobalah untuk mengatur pernapasan secara perlahan.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Belum Tentu Mistis, Ketindihan saat Tidur Bisa Dipicu Oleh Kondisi Ini"