Hagia Sophia

20 September 2024

Berbagai Fakta Tentang Varian COVID-19 XEC yang Sudah Merebak di 27 Negara

Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/loops7

Muncul varian baru SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, yang beredar di beberapa negara yakni varian XEC. Para ilmuwan meyakini bahwa varian ini lebih menular dibandingkan varian COVID-19 lainnya.

Varian XEC pertama kali terdeteksi di Jerman pada Juni 2024. Sejauh ini, varian tersebut telah menyebar di 27 negara, termasuk Inggris, Denmark, Polandia, Portugal, dan China.

Sementara, prevalensi XEC di Amerika Serikat dan Kanada masih terbilang rendah.

Berikut beberapa fakta soal varian XEC yang perlu diketahui.

Apa Itu Varian XEC?

Varian XEC merupakan rekombinan dari dua varian COVID-19 sebelumnya, yakni KP.3.3 (varian FLiRT) dan KS.1.1. Dokter penyakit menular dan profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Yale, Dr Albert Ko, mengungkapkan ini dapat terjadi saat seseorang terinfeksi dengan dua varian SARS-CoV-2 yang berbeda.

"Anda dapat mengalami apa yang kami sebut rekombinasi, di mana potongan materi genetik dari satu varian bergabung kembali dengan varian lainnya. Dan itu dapat menciptakan galur baru," jelas Dr Ko yang dikutip dari TODAY.

Profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, Dr William Schaffner, mengatakan varian XEC ini merupakan sub-garis keturunan dari Omicron. Ini sama seperti varian-varian sebelumnya yang beredar di dunia dalam beberapa bulan terakhir.

Varian-varian ini termasuk strain FLiRT dan varian yang saat ini mendominasi di AS yakni KP.3.1.1. Varian KP.3.1.1 ini juga dijuluki beberapa ilmuwan sebagai 'DeFLuQE'.

Apakah Varian XEC Lebih Menular?

Dr Schaffner mengungkapkan varian XEC tampaknya cukup menular. Hal ini mirip seperti varian Omicron lainnya yang bermunculan baru-baru ini.

"Sangat mudah menyebar, itulah sebabnya varian ini semakin populer," ujarnya.

Seperti varian COVID-19 lainnya, varian XEC menyebar dari orang ke orang melalui droplet pernapasan. Ini dapat terjadi saat orang yang terinfeksi bernapas, berbicara, batuk, atau bersin.

"Ini tampaknya berperilaku seperti banyak subvarian Omicron lainnya. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan terkait XEC," beber Schaffner.

Profesor dan wakil ketua Departemen Mikrobiologi Molekuler dan Imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, Andrew Pekosz, PhD, mengatakan varian XEC meningkat dengan cepat. Bahkan, menjadi varian yang paling cepat meningkat di beberapa negara berbeda di Eropa.

Pekosz menjelaskan varian XE memiliki setidaknya satu mutasi spike protein. Meski hal itu membuatnya berpotensi membuatnya lebih mudah menular, tapi masih belum jelas apakah XEC akan mengalahkan varian lain.

Gejala Varian COVID XEC

Menurut Pekosz, masih belum banyak informasi terkait gejala khas dari varian XEC. Namun, sejauh ini varian XEC tampaknya tidak menyebabkan gejala yang khas atau penyakit yang lebih parah.

Gejala yang muncul akibat infeksi varian XEC masih mirip seperti varian Omicron. Gejala-gejalanya meliputi:
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk
  • Kelelahan
  • Sakit kepala dan nyeri tubuh
  • Hidung tersumbat
  • Pilek
  • Demam atau menggigil
  • Sesak napas
  • Mual atau kehilangan nafsu makan
  • Diare
  • Kehilangan indra perasa atau penciuman
Setiap orang mungkin tidak akan menunjukkan gejala yang sama saat terinfeksi. Namun, saat terinfeksi seseorang bisa merasa tidak enak badan selama beberapa hari.

Sejauh ini, varian XEC tidak menunjukkan gejala atau menyebabkan rawat inap dan kasus kematian yang lebih tinggi dari varian sebelumnya.

Apakah Vaksin COVID-19 Masih Ampuh Melindungi dari Varian XEC?

Menurut para ahli, vaksin COVID-19 yang ada saat ini masih aman dan efektif dalam melindungi orang dari penyakit parah dan kematian akibat COVID-19. Ini berarti vaksin tersebut tetap dapat memberikan perlindungan bahkan jika seseorang sakit karena COVID-19 setelah divaksinasi.

Maka dari itu, penting bagi orang-orang yang berisiko tinggi, seperti orang lanjut usia dan orang dengan penyakit komorbid untuk mendapatkan vaksinasi.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Fakta-fakta Varian COVID-19 'XEC', Disebut Lebih Menular-Merebak di 27 Negara"