Foto: (Getty Images) |
Manchester United memecat Sir Alex Ferguson dari jabatannya sebagai duta global. Apakah itu terbilang berani atau jadi bumerang?
Manchester United memutus kontra Sir Alex Ferguson sebagai duta global. Meski begitu, Sir Alex masih punya jabatan sebagai direktur non-eksekutif.
Hal itu jadi perdebatan. Beberapa fans Manchester United menerima keputusan pemecatan Sir Alex Ferguson tapi lain sisi banyak juga yang tidak setuju.
Salah satunya adalah legenda klub, Eric Cantona. Cantona menilai pemecatan Sir Alex adalah skandal dan bukti kalau Setan Merah tidak lagi punya rasa hormat kepada orang-orang yang punya nilai sejarah buat klub!
"Sir Alex Ferguson seharusnya bisa melakukan apa pun yang dia inginkan di klub sampai dia meninggal dunia. Sungguh tidak ada rasa hormat," geramnya dilansir dari Daily Mail.
"Itu benar-benar memalukan, itu skandal! Sir Alex Ferguson akan menjadi bos saya selamanya dan saya akan memasukkan mereka semua (para petinggi klub-red) ke kantong besar berisi kotoran," cetusnya.
Lain sisi, eks pemain MU lainnya yakni Rio Ferdinand menyebut keputusan INEOS selaku pemilik baru Manchester United di bawah komando Sir Jim Ratcliffe terbilang berani. Itu bagai sinyal, kalau pemilik baru MU tidaklah main-main untuk merombak klub!
"Jika Sir Alex bisa dipecat, maka tidak ada yang aman di MU. Itu pesan dari INEOS buat semua orang di klub," cuitnya di X.
Manchester United masih mencoba bangkit di awal musim ini. Mereka masih terpuruk di peringkat ke-14 Liga Inggris dan belum menang di dua laga awal Liga Europa.
Pemecatan Sir Alex Ferguson merupakan langkah Manchester United untuk menghemat biaya pengeluaran. Tercatat, sudah 250 karyawan di MU dari berbagai seluruh belahan dunia sudah kena PHK.
Artikel ini telah tayang di sport.detik.com dengan judul "MU Pecat Sir Alex, Berani atau Bumerang?"