Hagia Sophia

10 June 2025

Makan Daging Seperti Ini Bisa Perburuk Gejala GERD

llustrasi daging kurban. (Foto: site news/istock)

Berbagi daging kurban di momen Hari Raya Idul Adha menjadi momen istimewa, terutama bagi masyarakat yang jarang mengonsumsi daging. Namun, tetap perlu diingat, konsumsi berlebihan di balik kenikmatan tersebut, jelas berisiko. Salah satunya gangguan pencernaan yang patut diwaspadai, seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

Guru Besar Fakultas Kedokteran Indonesia (FK UI) yang juga spesialis penyakit dalam dari Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengingatkan konsumsi daging secara berlebihan, terutama dalam waktu singkat, bisa memicu timbulnya GERD. Gangguan ini muncul akibat aliran balik isi lambung ke kerongkongan yang menimbulkan sensasi panas di dada (heartburn), regurgitasi, hingga rasa pahit di mulut.

"Lemak yang berlebihan dapat memperlambat pengosongan lambung dan melemahkan katup lambung-kerongkongan, sehingga isi lambung naik kembali," jelas Prof Ari, dalam keterangannya, Minggu (8/6/2025).

GERD kini semakin sering ditemukan di masyarakat, seiring perubahan gaya hidup. Berdasarkan pengamatan di rumah sakit, sekitar 20 persen pasien yang datang dengan keluhan maag ternyata mengalami GERD, terlihat dari hasil endoskopi saluran cerna atas.

Selain heartburn dan regurgitasi, mereka dengan kondisi GERD bisa mengalami gejala lain seperti nyeri ulu hati, kembung, sering sendawa, hingga keluhan yang menyerupai penyakit jantung. Bahkan, asam lambung yang naik juga dapat menyebabkan batuk kronis, sesak napas, radang tenggorokan, dan keluhan pada gigi.

Lebih lanjut, Prof Ari menyoroti kebiasaan yang memperburuk risiko GERD saat Idul Adha. Misalnya, menyantap daging berlemak yang dimasak dengan santan atau bumbu pedas, serta langsung tidur setelah makan.

"Kebiasaan langsung rebahan setelah makan daging akan memperparah gejala GERD. Ini bisa memicu heartburn pada 4 dari 5 pasien GERD," ujarnya.

Agar tetap bisa menikmati daging kurban tanpa risiko GERD, Prof Ari membagikan beberapa tips penting:
  • Konsumsi daging secukupnya, tidak berlebihan dalam satu waktu
  • Sertakan sayur dan buah dalam menu makan
  • Hindari konsumsi bersamaan antara daging dan jeroan (usus, otak, hati, paru, limpa).
  • Jangan tidur minimal dua jam setelah makan
  • Hindari makanan dan minuman pemicu GERD lainnya termasuk makanan asam, pedas, kopi, soda, alkohol, cokelat, dan keju.
"Lemak dan protein tetap penting untuk tubuh, tetapi perlu dikonsumsi dengan bijak. Jangan sampai kenikmatan sesaat justru berujung keluhan kesehatan," pungkas Prof Ari.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pakar UI Wanti-wanti Kebiasaan Makan Daging Seperti Ini Perburuk Gejala GERD"