Hagia Sophia

05 September 2025

Tips Mudah Jaga Kesehatan Jantung

Foto: Ilustrasi olahraga (iStock)

Jantung merupakan salah satu organ terpenting dalam tubuh, sehingga menjaga kesehatannya sangatlah penting. Penyakit jantung sendiri menjadi penyebab utama kematian di dunia.

Meski faktor risiko seperti riwayat keluarga atau usia tidak dapat diubah, ada berbagai langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga jantung tetap sehat.

6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Jantung Tanpa Ribet

Menjaga kesehatan jantung dapat dilakukan dengan cara yang mudah, seperti menggerakkan tubuh, tidur yang cukup, hingga melakukan pemeriksaan rutin. Berikut informasinya.

1. Olahraga
Olahraga terbukti bisa menurunkan tekanan darah, memperbaiki kolesterol, mengontrol berat badan, meningkatkan energi, dan mengurangi stres. Dikutip dari laman UC Davis Health, American Heart Association merekomendasikan 150 menit aktivitas sedang per minggu, yang setara dengan 30 menit sehari. Lakukan apa saja, seperti berlari, berjalan kaki, berkebun atau menari. Satu hal terpenting adalah teruslah bergerak.

2. Tidur yang Cukup
Orang yang tidurnya tidak cukup memiliki risiko yang lebih tinggi terkena obesitas, tekanan darah tinggi, serangan jantung, diabetes, dan juga depresi. Dikutip dari laman Mayo Clinic, kebanyakan orang dewasa membutuhkan setidaknya tujuh jam tidur setiap malam.

3. Konsumsi Makanan Sehat
Pola makan sehat bisa membantu melindungi jantung, meningkatkan tekanan darah dan kolesterol, serta menurunkan risiko diabetes tipe 2. Pola makan sehat untuk jantung di antaranya meliputi:
  • Sayuran dan buah-buahan
  • Kacang atau polong-polongan lainnya
  • Daging tanpa lemak
  • Ikan
  • Makanan olahan susu rendah lemak atau tanpa lemak
  • Biji-bijian utuh
  • Lemak sehat, seperti minyak zaitun dan alpukat.
4. Kurangi Makan Makanan Asin-Lemak Trans
Selain ada beberapa makanan menyehatkan yang baik untuk jantung, ada beberapa makanan-minuman yang sebaiknya dikurangi asupannya, yaitu:
  • Makanan asin atau tinggi sodium
  • Gula atau minuman manis
  • Makanan olahan tinggi, seperti daging olahan
  • Lemak jenuh yang terdapat di daging merah, produk susu penuh lemak, minyak sawit, dan minyak kelapa
  • Lemak trans yang ditemukan dalam beberapa makanan cepat saji yang digoreng dan makanan yang dipanggang.
5. Latihan Pernapasan
Bernapas perlahan dan dalam selama beberapa menit setiap hari membantu tubuh rileks. Dikutip dari laman Harvard Halh, aktivitas ini juga bisa membantu menurunkan tekanan darah.

Coba hitung sampai lima sambil menarik napas dari hidung, lalu hembuskan selama lima hitungan.

Kerutkan bibir Anda, seperti sedang meniup lilin di atas kue ulang tahun, yang akan membantu memperlambat embusan napas," kata ahli jantung di Dr Kimberly Parks.

6. Lakukan Tes Kesehatan secara Teratur
Tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi bisa merusak jantung dan pembuluh darah. Pemeriksaan penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh. Tes skrining rutin bisa memberitahu apakah seseorang perlu mengambil tindakan atau tidak. Beberapa tes yang dapat dilakukan yaitu:

Tekanan Darah
Mulai usia 18 tahun, tekanan darah sebaiknya diperiksa setidaknya dua tahun sekali. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi tekanan darah tinggi sebagai faktor risiko penyakit jantung dan stroke.

Kadar kolesterol
National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) merekomendasikan agar skrining kolesterol dimulai di antara usia 9 dan 11 tahun. Tes lebih awal mungkin disarankan jika ada faktor risiko lan seperti riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini.

Setelah tes kolesterol pertama, skrining harus diulang setiap lima tahun. Kemudian, seiring bertambahnya usia, skrining lebih sering dilakukan.

NHLBI merekomendasikan wanita berusia 55 tahun hingga 65 tahun dan pria berusia 45 tahun hingga 65 tahun melakukan skrining setiap 1-2 tahun sekali. Semenara, orang di atas usia 65 tahun sebaiknya melakukan tes kolesterol setahun sekali.

Skrining Diabetes Tipe 2
Diabetes melibatkan kadar gula darah tinggi yang berkelanjutan. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung.

Kelebihan berat badan dan riwayat keluarga diabetes merupakan faktor risiko penyakit ini. Jika seseorang memiliki salah satu faktor risiko tersebut, tim kesehatan mungkin akan menyarankan skrining dini. Jika tidak, skrining dianjurkan dimulai dari usia 45 tahun. Kemudian, kadar gula darah harus diperiksa ulang setiap tiga tahun.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Jantung Tanpa Ribet"