![]() |
Foto: Ilustrasi otak (Getty Images/Panuwat Dangsungnoen) |
Sebuah jurnal medis Alzheimer's & Dementia: The Journal of the Alzheimer's Association menerbitkan sebuah studi tentang hubungan potensial antara sedentary behavior atau perilaku sedentari dan risiko penyakit alzheimer. Dikutip dari lama Science, alzheimer seringkali menyebabkan otak menyusut seiring berkembangnya penyakit.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, sedentary behavior sendiri didefinisikan sebagai perilaku duduk atau berbaring sepanjang hari, di luar waktu tidur.
Dalam studi ini, para peneliti memilih 404 peserta yang berusia minimal 50 tahun. Sebagian peserta tidak mengalami gangguan kognitif saat studi dimulai, namun sepertiganya memiliki setidaknya satu salinan gen yang meningkatkan risiko terkena penyakit alzheimer.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, tim peneliti mencatat bahwa sebagian besar pasien (87%) melakukan setidaknya aktivitas fisik sedang hingga berat setiap minggu. Jumlah latihan yang dilakukan setiap hari bisa bervariasi, asalkan jumlah total mingguan terpenuhi. Studi ini tidak merinci aktivitas sedang hingga berat.
Namun, para ahli mengatakan bahwa aktivitas fisik aerobik intensitas sedang berarti seseorang bekerja cukup keras untuk bernapas lebih keras, meningkatkan detak jantung, dan berkeringat. Dikutip dari laman The Healthy, olahraga yang dimaksud bisa berupa jalan cepat, bersepeda, atau mendorong mesin pemotong rumput.
Sementara, aktivitas intensitas tinggi digambarkan sebagai aktivitas saat seseorang tidak akan mampu berbicara lebih dari beberapa kata tanpa berhenti sejenak untuk mengambil napas. Aktivitas ini mencakup latihan seperti joging, lari, berenang, serta bersepeda di perbukitan
Hasilnya, meski 87 persen peserta melakukan aktivitas fisik sedang hingga berat minimal 150 menit per minggu, tapi rata-rata mereka tetap duduk selama 13 jam per hari.
Adapun yang mengejutkan adalah, peningkatan jumlah olahraga tidak mampu sepenuhnya mengimbagi efek buruk dari duduk terlalu lama. Sehingga, walaupun rutin berolahraga setiap hari, risiko penyusutan otak tetap ada jika terlalu banyak duduk dalam keseharian.
Dalam studi, peserta dengan gen penyebab alzheimer menunjukkan penurunan volume materi abu-abu di area frontal dan parietal otak. Hal tersebut dipercaya bisa menyebabkan gangguan dalam mengingat dan memproses informasi.
Menurut penulis utama dalam studi, Marissa Gogniat, mengurangi risiko Alzheimer bukan hanya tentang olahraga harian. Mengurangi duduk, meski sudah rutin olahraga bisa menurunkan kemungkinan terkena alzheimer.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kebiasaan Sepele yang Ternyata Bisa Bikin Otak Menyusut, Wajib Hindari"