Hagia Sophia

01 November 2025

Mungkinkah Henti Jantung gara-gara Keseringan WFH?

Ilustrasi WFH (Foto: Getty Images/Korrawin)

Jantung merupakan salah satu organ vital yang berperan penting pada tubuh. Jika jantung tidak sehat, ada sejumlah masalah kesehatan yang mengintai, salah satunya henti jantung mendadak atau cardiac arrest.

Kondisi henti jantung mendadak bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada usia muda. Salah satu penyebabnya adalah serangan jantung, yang kerap dipicu oleh gaya hidup tak sehat.

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Braveheart - Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr M Yamin, SpJP(K), SpPD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS, menyoroti fenomena banyaknya masyarakat yang kini bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Menurutnya, pola ini membuat aktivitas fisik semakin berkurang dan dapat berdampak pada kesehatan jantung.

"Lifestyle misalnya salah satunya ya. Banyak yang mager ya dengan pekerjaan. Yang sekarang kan orang bisa bekerja tanpa banyak bergerak," ucapnya dalam tayangan detikSore, Selasa (28/10/2025).

"Atau itu tadi kita bisa bekerja tanpa harus ada effort keluar rumah, jalan, menuju suatu tempat, ya kan. Dari rumah semuanya bisa diselesaikan tugas-tugas kita. Itu juga akan merangsang orang untuk imobilisasi atau sedentary life. Hidup mager istilah anak muda," tuturnya lagi.

Menurut dr Yamin, kemudahan bekerja dari rumah membuat banyak orang semakin jarang melakukan aktivitas fisik sederhana seperti berjalan atau bepergian.

Karena itu, ia mengingatkan bahwa pencegahan kematian jantung mendadak perlu dimulai dari perubahan gaya hidup yang dapat menurunkan risiko serangan jantung.

Selain menjaga pola hidup aktif, dr Yamin juga menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.

"Jadi kan lifestyle yang umum untuk mencegah kematian jantung mendadak ini tentu yang pertama kita akan cegah ke lifestyle yang mengarah ke serangan jantung. Jadi tentu ya harus banyak bergerak, sedentary life, exercise, olahraga, obesity tentu diatasi," ucapnya lagi.

"Untuk secara umum, setahun sekali (check up rutin) cukup. Tetapi nanti tentu ada orang-orang tertentu yang resikonya moderate high risk, dari pemeriksaan awal, kita bisa majukan. Lebih intensif, supaya tidak terjadi keterlambatan deteksi," lanjutnya lagi.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Henti Jantung gara-gara Keseringan WFH, Mungkinkah? Dokter Beberkan Risikonya"