Hagia Sophia

20 May 2024

Ini Beberapa Penyakit yang Ditandai dengan Tangan Berkeringat

Ilustrasi tangan berkeringat. Foto: Luis Guintero/Unsplash

Tangan berkeringat adalah kondisi umum yang biasa terjadi pada siapa saja. Namun patut dipertanyakan jika tangan sering berkeringat, hingga terasa sangat basah dan berisiko mengganggu kegiatan sehari-hari.

Kondisi tangan berkeringat seperti itu, bisa jadi merupakan gejala penyakit. Detikers sebaiknya waspada dan segera memeriksakan kondisi tubuhnya.

9 Kondisi dan Penyakit yang Ditandai Tangan Berkeringat

Kondisi tangan berkeringat dikenal dalam dunia medis dengan istilah palmar hiperhidrosis. Palmar hyperhidrosis dialami oleh sekitar 2-3% populasi masyarakat. Mengutip dari laman verywellhealth dan livestrong, berikut beberapa penyakit yang ditandai dengan tangan berkeringat:

1. Hiperhidrosis
Hiperhidrosis merupakan kelainan yang mengakibatkan seseorang memproduksi keringat secara berlebih. Hiperhidrosis primer biasanya diturunkan secara genetik. Sedangkan hiperhidrosis sekunder dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Gejala hiperhidrosis dapat diperburuk oleh faktor seperti stress atau kecemasan.

2. Hipoglikemia
Faktor penyakit selanjutnya yang dapat menyebabkan tangan berkeringat adalah kondisi hipoglikemia atau gula darah rendah. Hipoglikemia reaktif biasanya ditandai dengan gejala tubuh lemas, gemetar, pusing, dan telapak tangan berkeringat beberapa jam sehabis makan.

3. Hiperglikemia
Masih berkaitan dengan gula darah, gula darah tinggi ternyata juga bisa menjadi faktor penyebab tangan berkeringat, lho. Menurut situs Diabetes Care Community, pengidap hiperglikemia atau gula darah tinggi dapat mengalami peningkatan produksi keringat akibat kerusakan saraf. Pada penderita hiperglikemia, keringat berlebih dapat muncul di area tangan, kaki, dan wajah.

4. Hipertiroid
Hipertiroid adalah kondisi fisik yang terjadi saat kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid tiroksin secara berlebih. Menurut National Center for Biotechnology Information (NCBI), Hipertiroid dapat menyebabkan sejumlah gejala seperti keringat di telapak tangan, gemetaran, sulit tidur, sering buang air kecil, detak jantung tidak beraturan, dan fungsi tubuh menjadi lebih cepat.

5. Infeksi Bakteri
Meski jarang terjadi, telapak tangan berkeringat kemungkinan merupakan pertanda infeksi bakteri seperti sepsis atau tuberkulosis (TBC). National Institutes of Health (NIH) menyebutkan bahwa sepsis biasanya disertai dengan beberapa gejala, seperti badan berkeringat, sesak napas, demam, dan detak jantung cepat.

6. Tumor
Penyakit Tumor kanker maupun non-kanker dapat mempengaruhi sistem endokrin atau sistem saraf. Hal inilah yang kemudian memicu kelainan fisiologis lainnya, termasuk kondisi palmar hiperhidrosis atau berkeringat di telapak tangan. Adapun beberapa jenis tumor kanker yang dapat menyebabkan palmar hidrosis yaitu tumor neuroendokrin, tumor jinak dinding dada, limfoma hodgkin, meningioma, tumor karsinoid, dan masih banyak lagi.

7. Penyakit Saraf
Gangguan pada saraf tertentu dapat menghambat terkirimnya sinyal saraf ke sel-sel saraf dalam tubuh. Hal ini berpotensi melukai saraf, menghilangkan sel-sel saraf tertentu secara progresif di otak, dan menyebabkan telapak tangan berkeringat. Beberapa kondisi medis yang dapat mengganggu saraf diantaranya ada penyakit parkinson, stroke, dan cedera sumsum tulang belakang.

8. Menopause
Menopause merupakan kondisi berhentinya siklus menstruasi pada perempuan yang umumnya terjadi di rentang usia 45-55 tahun. Berakhirnya siklus menstruasi ternyata menyebabkan sejumlah dampak bagi tubuh, salah satunya adalah telapak tangan berkeringat. Tak hanya di tangan, keringat juga bisa muncul di sekitar dada, leher, dan wajah.

9. Penyakit Jantung
Apabila kondisi tangan berkeringat disertai dengan gejala lainnya seperti pusing, sesak napas, mual, kelelahan, atau nyeri dada, maka bisa jadi gejala tersebut merupakan pertanda serangan jantung. Mengutip dari laman drugs.com, penyakit jantung aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah), dan endokarditis subakut (infeksi dinding jantung) juga bisa jadi faktor penyebab tubuh berkeringat secara berlebih.

Cara Mengobati Tangan Berkeringat

Tak perlu khawatir bila mengalami tangan berkeringat, karena kondisi ini bisa diatasi dengan metode dan prosedur medis tertentu. Tentunya penanganan diberikan sesuai rekomendasi dokter.
  • Gunakan antiperspirant di tangan untuk membantu menghalau kelenjar keringat.
  • Gunakan obat antikolinergik. Obat ini berguna untuk menghambat neurotransmiter dalam memproduksi keringat.
  • Alat medis iontophoresis: Alat ini berfungsi mengalirkan zat yang sudah terionisasi melalui kulit untuk menghentikan telapak tangan berkeringat.
  • Suntik Botox atau Toksin botulinum: suntikan botox membantu pelepasan asetilkolin yang bermanfaat untuk mereduksi keringat yang dihasilkan kelenjar di telapak tangan.
  • Simpatektomi Toraks Endoskopi (ETS): ETS merupakan prosedur medis yang mampu menghilangkan jalur dari sistem saraf ke telapak tangan, sehingga tangan pun tidak dapat berkeringat.
Setelah penanganan tangan berkeringat diberikan, pasien jangan segan berkonsultasi jika kondisi belum membaik. Apalagi jika penyebab utama tangan berkeringat belum tertangani. Konsultasi dan penanganan secepatnya memungkinkan pasien segera pulih.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "9 Kondisi dan Penyakit yang Ditandai Tangan Berkeringat"