Hagia Sophia

04 June 2024

Ilmuwan: 'Kiamat' Datang Sebentar Lagi

Ilustrasi Bumi memanas. Foto: iStock

Sebanyak 15.000 lebih ilmuwan bersaksi bahwa dampak buruk dan bencana global sudah di depan mata. Ilmuwan dari 161 negara itu berbondong-bondong menandatangani makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal BioScience.

Mereka memperingatkan kehidupan di Bumi sedang terancam dan bergerak semakin cepat menuju ambang kehancuran atau 'kiamat'.

"Selama beberapa dekade, para ilmuwan secara konsisten memperingatkan masa depan yang ditandai dengan kondisi iklim ekstrem karena meningkatnya suhu global yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang melepaskan gas rumah kaca berbahaya ke atmosfer," tulis makalah tersebut, dikutip dari Oregon State University (OSU), Selasa (4/6/2024).

"Sayang, waktunya sudah habis," lanjut penelitian itu.

Peneliti pascadoktoral Oregon State University (OSU) dan salah satu penulis utama studi Christopher Wolf menyampaikan makalah tersebut sambil menjelaskan strategi mitigasi besar.

Dalam studi tersebut, dia dan 11 rekan penulis lainnya memasukkan banyak poin data mengejutkan yang menunjukkan bahwa pada tahun 2023, banyak rekor iklim dipecahkan dengan margin yang sangat besar. Para penulis menunjuk secara khusus seperti musim kebakaran hutan Kanada yang sangat aktif tahun ini. Mereka mengatakan bahwa kejadian ini menunjukkan titik kritis menuju rezim kebakaran baru.

Profesor kehutanan terkemuka di OSU William Ripple yang merupakan salah satu penulis penelitian ini, menambahkan bahwa tahun ini telah membawa pola yang sangat mengkhawatirkan. Namun, hanya sedikit kemajuan yang bisa dilaporkan terkait upaya manusia dalam memerangi perubahan iklim.

Seperti banyak ilmuwan sebelumnya, 12 penulis studi dan ribuan penandatangan studi tersebut tidak hanya menunjuk pada industri bahan bakar fosil yang sangat berpolusi. Mereka juga mengatakan perwakilan pemerintah lah yang mensubsidi mereka sebagai salah satu akar penyebab efek bola salju iklim ini.

"Kita harus mengubah perspektif kita mengenai darurat iklim dari sekedar isu lingkungan hidup yang terisolasi menjadi ancaman yang sistemik dan eksistensial," ujar para penulis makalah tersebut.

Peneliti mengatakan, beralih dari bahan bakar fosil, serta memerangi konsumsi berlebihan oleh orang-orang kaya merupakan cara yang bisa ditempuh untuk mengurangi bahaya perubahan iklim yang semakin mengancam kehidupan manusia. Itu perlu dilakukan untuk mencegah bencana lebih lanjut sebelum abad ke-21 berakhir pada tahun 2100 mendatang atau 77 tahun lagi.


























Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "15.000 Ilmuwan Yakin 'Kiamat' Datang Sebentar Lagi"