Hagia Sophia

03 May 2024

Dikaitkan dengan Efek Samping Vaksin COVID-19, Apa Itu TTS?

Heboh pengakuan AstraZeneca soal efek samping langka thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) dari vaksin COVID-19. (Foto: Getty Images/Sirachai Arunrugstichai)

Baru-baru ini heboh kabar AstraZeneca mengakui adanya efek samping langka dari vaksin COVID-19. Raksasa farmasi tersebut belakangan membenarkan suntikan vaksinnya dalam kasus yang amat jarang bisa memicu efek thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS).

Kondisi tersebut menjadi pemicu seseorang mengalami pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah. Selain itu, vaksin COVID-19 AstraZeneca ini juga disebut mencatat puluhan kasus cedera serius dan kematian. Hal ini diungkap dalam pengadilan di gugatan class action sejumlah keluarga yang mengaku mendapatkan dampaknya.

Kasus pertama diajukan tahun lalu oleh Jamie Scott, ayah dua anak, yang mengalami cedera otak permanen setelah terkena pembekuan darah dan perdarahan di otak. Dirinya kemudian tidak dapat bekerja setelah menerima suntikan AstraZeneca pada April 2021.

Meski AstraZeneca sempat menentang klaim tersebut, namun kemudian pihaknya mengakui dalam dokumen hukum yang yang diserahkan ke pengadilan Inggris pada Februari. Mereka mengakui bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca dapat memicu TTS dengan kasus yang sangat jarang terjadi.

Apa Sih Itu TTS?

Dikutip dari Medical News Today, TTS atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome adalah komplikasi langka yang terkait dengan vaksin COVID-19. Dokter menggunakan istilah 'trombosis' untuk menggambarkan ketika bekuan darah, atau trombus, membentuk dan menyumbat pembuluh darah. Terkadang kondisi ini dapat membatasi aliran darah ke bagian tubuh sehingga menyebabkan gejala di area yang disuplai oleh pembuluh darah.

Trombositopenia terjadi ketika seseorang memiliki jumlah trombosit yang rendah. Trombosit adalah komponen dalam darah yang membantu respon imun dan menghentikan pendarahan akibat luka yang menyebabkan darah menggumpal. Jumlah trombosit yang rendah dapat menyebabkan pendarahan hebat, bahkan dengan luka ringan.

Penyakit ini juga disebut sebagai 'trombositopenia trombotik imun yang diinduksi vaksin' (VITT), pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada Maret 2021. Seseorang yang mengidap sindrom ini akan mengalami pembekuan darah dan jumlah trombosit yang sangat rendah.

Meskipun ini merupakan efek samping vaksinasi COVID-19 yang jarang terjadi, trombosis dengan sindrom trombositopenia merupakan keadaan darurat medis, dan orang yang mengalaminya memerlukan perawatan medis segera.

Gejala TTS

Terdapat sejumlah gejala TTS yang harus diwaspadai, di antaranya:
  • Nyeri dada
  • Sakit kepala yang berlangsung lebih dari 48 jam setelah vaksinasi, biasanya disertai mual dan muntah, memburuk saat berbaring.
  • Penglihatan kabur
  • Kantuk
  • Kejang atau kebingungan
  • Kesulitan berbicara
  • Kesulitan bernapas
  • Bercak darah kecil di bawah kulit, juga dikenal sebagai petechiae, tidak dekat tempat suntikan
  • Sakit perut yang terus-menerus
  • Bengkak di kaki
Menurut American Society of Hematology (ASH), orang harus segera mencari pertolongan medis jika salah satu gejala berikut muncul 4 hingga 42 hari setelah vaksinasi:
  • Sesak napas
  • Sakit kepala parah
  • Perubahan visual
  • Sakit punggung
  • Mudah memar atau berdarah
  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Nyeri atau bengkak pada kaki
Meski begitu, ASH juga menyoroti bahwa kejadian kondisi ini sangat rendah, dan risiko kematian serta dampak parah akibat COVID-19 jauh lebih besar daripada risiko VITT dibandingkan dengan vaksin COVID-19.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apa Itu TTS? Dikaitkan Efek Samping Langka Vaksin COVID-19 AstraZeneca"