Hagia Sophia

01 July 2024

Pakar dari Harvard Temukan Pola Makan untuk Cegah Risiko Kematian Dini

Foto: iStock

Semakin banyak ditemukan kasus kematian dini yang dikarenakan pola hidup yang tidak sehat, termasuk cara makan yang tidak baik. Menurut studi baru, risiko kematian dini dapat dikurangi hingga 20 persen hanya dengan makan makanan sehat.

Lalu, makanan sehat seperti apa yang harus dikonsumsi agar terhindar dari risiko kematian dini?

Dikutip dari CNN Health, orang yang disiplin mengikuti pola makan sehat apapun, menekankan konsumsi lebih banyak biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan cenderung lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena kanker, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, dan penyakit neurodegeneratif.

Hasil publikasi pada jurnal JAMA Internal Medicine menunjukkan ada lebih dari satu metode makan sehat untuk meningkatkan manfaat kesehatan. Orang sering merasa bosan dengan satu cara makan, jadi hal ini tentu menjadi kabar baik yang memberikan fleksibilitas untuk menciptakan pola makan sendiri.

Pola makan sehat tersebut bisa disesuaikan dengan preferensi makanan, kondisi kesehatan, hingga kebiasaan dan budaya.

Seorang profesor nutrisi dan epidemiologi serta ketua departemen nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Frank Hu memberikan penjelasannya.

"Jika Anda makan dengan pola makan mediterania yang sehat, dan setelah beberapa bulan Anda ingin mencoba sesuatu yang berbeda, Anda bisa beralih ke diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) atau Anda bisa beralih ke diet semi-vegetarian," kata Hu.

"Atau Anda bisa mengikuti pedoman diet AS dan membuat piring makan sehat Anda sendiri," tambahnya.

Hu menjelaskan jika penelitian ini adalah salah satu studi terbesar dan terlama yang meneliti pola makan yang direkomendasikan, serta risiko jangka panjang dari kematian dini dan kematian akibat banyak penyakit.

Salah satu yang direkomendasikan adalah diet mediterania yang menekankan untuk makan buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun. Hu mengatakan pola makan ini menekankan lemak sehat, terutama lemak tidak jenuh tunggal.

Diet yang direkomendasikan selanjutnya adalah diet nabati sehat. Diet ini berfokus pada makan lebih banyak produk nabati, tetapi memberikan poin negatif untuk semua produk hewani dan alkohol.

"Jadi, bisa dibayangkan bahwa vegetarian mungkin berada pada skor yang lebih tinggi dalam diet ini dan orang-orang yang makan banyak produk hewani atau makanan karbohidrat yang diproses akan berada pada skor yang lebih rendah," kata Hu.

Kesimpulannya, tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai pola makan sehat karena manfaat makan makanan sehat sangat besar. Utamanya untuk mengurangi risiko dan berbagai penyakit penyebab kematian dini.

Ciptakan pola makan sehat untuk diri sendiri karena hal ini sangat fleksibel. Namun, tetap pada prinsip-prinsip yang direkomendasikan, makan lebih banyak makanan nabati dan lebih sedikit daging merah, daging olahan, gula tambahan, dan natrium.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ilmuwan Harvard Temukan Pola Makan yang Bisa Cegah Risiko Mati Muda"