Hagia Sophia

28 October 2025

Ini Beda Air Tanah Dangkal dan Air Akuifer yang Disebut Lebih Terjamin

Ilustrasi AMDK (Foto: Getty Images/Aleksandr_Gromov)

Sumber air yang digunakan produsen air mineral Aqua belakangan ramai diperbincangkan publik. Polemik ini mencuat setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengunjungi salah satu lokasi pengolahan air milik perusahaan tersebut.

Kunjungan itu ditayangkan melalui kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel (KDM). Dalam video tersebut, Dedi menanyakan asal sumber air yang digunakan. Seorang staf perusahaan kemudian menjelaskan bahwa air diambil dari bawah tanah melalui proses pengeboran.

Terkait hal tersebut Danone menegaskan sumber air yang digunakan bukan berasal dari sumur bor biasa, melainkan dari akuifer dalam lapisan air tanah alami yang terbentuk di sistem hidrogeologi pegunungan.

Pihaknya juga memastikan pengambilan air dari akuifer dalam tidak mengganggu sumber air masyarakat. Air yang digunakan berasal dari lapisan berbeda dengan air permukaan yang biasa digunakan warga. Proses pengambilan air diklaim berdasarkan izin resmi dari pemerintah dan diawasi secara rutin oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, serta pemerintah daerah setempat.

Sebagai bagian dari kebijakan perusahaan, Aqua menerapkan Ground Water Resources Policy atau Kebijakan Perlindungan Air Tanah Dalam.

"Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber bahkan bersifat self-flowing atau mengalir secara alami," jelas Aqua dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (23/10/2025).

Guru Besar Teknologi Geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Ir Heru Hendrayana mengatakan air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan bumi, yang tidak dapat kita lihat langsung, karena tersimpan di dalam batuan. Batuan yang menyimpan air inilah yang disebut akuifer. Jadi, akuifer adalah batuan yang mengandung air di bawah permukaan bumi.

Air tanah dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal berada pada kedalaman sekitar 10 hingga 30 meter, biasanya diambil melalui sumur-sumur penduduk. Namun, karena posisinya dekat dengan permukaan, air tanah jenis ini masih mudah terkontaminasi limbah dan polusi dari aktivitas manusia, termasuk dari sungai atau permukiman. Akibatnya, kualitas air tanah dangkal cenderung lebih buruk.

Sementara itu, air tanah dalam terdapat pada kedalaman sekitar 70 hingga 200 meter atau lebih.

"Nah terus satunya itu akuifer dalam atau air tanah dalam. nah ini pada kedalaman bisa 70, 80, bisa 100, bisa 200 meter dan seterusnya. ini air tanah ini terlindungi, tidak banyak dipengaruhi oleh aktivitas manusia sehingga dia kualitasnya jauh lebih baik, gitu ya," tuturnya lagi.

"Nah air tanah dangkal pokoknya yang kita gunakan masyarakat. (Sementara) air tanah dalam ini biasanya diambil dengan pengeboran, pengeboran dalam, airnya pasti bagus ya, dengan kualitas yang bagus tadi," ucapnya.

Terkait kualitas, air tanah dalam umumnya memiliki kualitas yang sangat baik dan relatif aman untuk dikonsumsi. Hal ini karena pada kedalaman tersebut, air sudah terlindungi dari kontaminasi biologis seperti bakteri dan virus.

"Bakteri, virus itu tidak bisa hidup di air tanah dalam, karena virus dan bakteri itu mempunyai masa hidup di dalam batuan itu hanya 60 hari, 70 hari, 100 hari, hanya itu. Jadi kalau di dalam sana, itu pasti tidak ada bakteri, itu ya," tutur Prof Heru.

Namun, ia mengingatkan bahwa persoalan utama bukan lagi pada sisi biologis, melainkan pada kemungkinan adanya kandungan kimia yang berbahaya. Karenanya, penting untuk melalui proses penelitian dan pemeriksaan lebih lanjut.

"Jadi intinya, kalau boleh diminum, bisa, boleh, semua orang, dan biasanya memang boleh, nggak ada masalah selama di situ mungkin tidak ada pabrik nuklir atau apa, penyimpanan. Kalau natural, boleh, pasti boleh, karena virus dan bakteri nggak pernah ada, karena mati, sudah mati, gitu," tuturnya.

Ia juga menjelaskan produsen AMDK yang beredar di pasaran wajib melalui proses penyaringan dan sterilisasi, termasuk dengan teknologi ultraviolet.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kualitas Air Akuifer Disebut Lebih Terjamin, Ini Bedanya dengan Air Tanah Dangkal"