Hagia Sophia

24 May 2024

Ini Kata Pakar Terkait Turbulensi Pesawat Bisa Sebabkan Kematian

Ilustrasi turbulensi. (Foto: 20Detik)

Turbulensi atau gerak bergolak tidak teratur biasanya akan dirasakan oleh para penumpang di dalam kabin pesawat ketika mereka mengudara. Turbulensi sendiri bisa disebabkan banyak hal, salah satunya pola cuaca yang tidak stabil.

Pada keadaan turbulensi parah, penumpang akan merasa tidak nyaman dan dapat menyebabkan cedera seperti patah tulang, luka bakar, hingga kematian. Seperti yang dialami oleh penumpang Singapore Airlines dengan tujuan London-Singapura.

Sedikitnya ada 30 orang yang dirawat di rumah sakit, serta satu orang meninggal dunia. Dokter John Torres yang merupakan kontributor medis senior NBC News mengatakan turbulensi atau pergerakan yang ada di pesawat dapat menimbulkan cedera atau paling fatal kematian pada penumpang.

"(Turbulensi) dapat mengakibatkan cedera dan kematian karena pergerakan yang terjadi di dalam pesawat," ujar John Torres dikutip dari Today, Rabu (22/5/2024).

Bagaimana Bisa Turbulensi Menyebabkan Cedera Fatal?

Torres yang juga mantan pilot angkatan udara tersebut mengatakan keadaan naik turunnya pesawat di udara ini lah yang membuat para penumpang di dalam ruangan (kabin) menjadi berbahaya. Pasalnya, para penumpan

"Anda berada di dalam (kabin), naik dan turun, membentur langit-langit, membentur lantai, membentur samping, membentur segalanya," paparnya.

Selain itu, barang-barang penumpang seperti koper yang disimpan di kabin bagian atas bisa saja terjatuh dan menimpa mereka. Kemungkinan-kemungkinan cedera yang bisa dialami adalah cedera leher atau kepala.

"Begitulah penyebab sebagian besar cedera terjadi dan kematian dapat terjadi: orang-orang mengalami cedera leher, kepala terbentur, dan hal-hal semacam itu," jelas Torres.

Selain itu, cedera serius akibat turbulensi termasuk patah tulang, perdarahan di otak yang disebabkan oleh benturan sangat keras. Hal ini bisa menjadi lebih parah jika penumpang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit jantung.

"(Turbulensi) dapat menyebabkan mereka mengalami serangan jantung atau setidaknya memicu serangan jantung," kata Torres.

Pun dengan kondisi kesehatan mental para penumpang yang akan terganggu, seperti timbul kecemasan dan serangan panik. Serta epilepsi yang bisa diperburuk oleh stres akibat goncangan yang parah. Selain itu, cairan atau minuman panas yang mungkin saja dibawa oleh penumpang bisa tumpah dan menyebabkan luka bakar.

Bagaimana Agar Tetap Aman dalam Penerbangan?

Pertama dan terpenting adalah mengenakan sabuk pengaman dan tetap pastikan sabuk tersebut dalam keadaan kencang meski dalam keadaan tidak ada turbulensi. Torres melanjutkan, turbulensi itu bisa datang dengan cepat secara tiba-tiba dan berpotensi menimbulkan cedera parah.

Federal Aviation Administration (FAA) merekomendasikan beberapa langkah yang bisa dilakukan para penumpang pada saat melakukan penerbangan.
  • Mendengarkan pengumuman kru dan pilot selama penerbangan
  • Memperhatikan safety briefing selama penerbangan
  • Menggunakan kursi keselamatan anak atau benda lain yang telah disetujui untuk anak di bawah usia 2 tahun
  • Mematuhi batasan dari carry-on baggage dari maskapai


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kok Bisa Turbulensi Pesawat Picu Kematian? Dokter Buka Suara"