Hagia Sophia

24 May 2024

Agar Jantung Sehat dan Panjang Umur Tidak Perlu 10 Ribu Langkah

Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

Berjalan 10 ribu langkah setiap hari sudah sejak lama dianggap sebagai 'standar emas' dalam penentuan aktivitas fisik yang bugar. Namun, sebuah penelitian belum lama ini mengungkapkan fokus pada durasi saat olahraga mungkin sama bermanfaatnya dengan berjalan 10 ribu langkah untuk penurunan berat badan, umur panjang, dan kesehatan jantung.

Para peneliti di Brigham and Women's Hospital di Boston mengamati data empat tahun dari hampir 15 ribu wanita berusia di atas 62 tahun. Setiap peserta mengenakan pelacak kebugaran untuk mengukur tingkat aktivitas dan diberikan kuesioner kesehatan untuk diisi setiap tahun.

Kuesioner tersebut tentang kebiasaan sehari-hari dan status kesehatan seperti merokok, minum, tinggi badan, menopause, riwayat kesehatan pribadi dan keluarga.

Peneliti menemukan bahwa mereka yang melakukan 8 ribu hingga 8.500 langkah per hari mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 40 persen, dibandingkan dengan mereka yang melakukan hanya sekitar 3.000 langkah setiap hari.

Mereka juga menemukan pengurangan risiko yang sama juga terjadi pada mereka yang berolahraga selama 75 menit per hari. Hal ini berarti menunjukkan bahwa mengukur langkah-langkah mungkin tidak sepenuhnya diperlukan.

"Bagi sebagian orang, terutama bagi individu yang lebih muda, olahraga mungkin melibatkan aktivitas seperti tenis, sepak bola, jalan kaki, atau jogging, yang semuanya dapat membantu, mudah dilacak dengan langkah-langkah," kata Dr Rikuta Hamaya penulis studi utama dikutip dari Daily Mail, Selasa (21/5/2024).

"Namun, bagi sebagian lainnya, aktivitas tersebut mungkin berupa bersepeda atau berenang, yang mana pemantauan durasi olahraganya lebih sederhana. Itulah mengapa penting bagi pedoman aktivitas fisik untuk menawarkan berbagai cara untuk mencapai tujuan. Gerakan terlihat berbeda untuk setiap orang dan hampir semua gerakan bermanfaat bagi kesehatan kita," sambungnya.

Proses Penelitian

Penelitian dilakukan pada 14.399 wanita berusia di atas 62 tahun yang dianggap sehat, tidak memiliki penyakit jantung atau kanker. Antara tahun 2011 dan 2015, setiap wanita diminta untuk memakai pelacak kebugaran di pinggulnya setiap saat, termasuk saat tidur atau mandi.

Tim menindaklanjuti dengan para peserta hingga akhir tahun 2022.

Rata-rata, peserta melakukan olahraga sedang hingga berat selama 62 menit per minggu dan total 5.183 langkah per hari. Pada tahun 2022, sembilan persen peserta meninggal dan empat persen menderita penyakit jantung.

Peserta lalu dibagi menjadi persentil berdasarkan berapa menit berolahraga atau jumlah langkah yang diambil.

Tim menemukan bahwa mereka yang menghabiskan waktu paling banyak (sekitar 200 menit) untuk berolahraga atau mengambil langkah paling banyak (sekitar 8 ribu hingga 8.500 langkah) mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian hingga 40 persen dibandingkan dengan mereka yang berada pada persentil terendah (olahraga 9-12 menit atau 2.800 sampai 3 ribu langkah).

"Temuan ini menunjukkan pasien dapat memilih antara langkah atau tujuan yang ditentukan waktunya untuk menurunkan risiko kematian atau penyakit kardiovaskular," tulis para peneliti.

Peneliti menuturkan bahwa temuan ini dapat memungkinkan individu secara lebih fleksibel memilih metode olahraganya masing-masing, baik dengan durasi atau jumlah langkah. Metode ini juga bisa digunakan sebagai preferensi masing-masing sesuai kemampuan.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tak Perlu 10 Ribu Langkah, Segini Juga Bisa Bikin Jantung Sehat dan Panjang Umur"