Hagia Sophia

24 May 2024

WHO: Kasus Infeksi Menular Seks Melonjak

Logo WHO. (Foto: Getty Images/diegograndi)

Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan angka kematian akibat infeksi menular seksual melonjak setiap tahun. Misalnya, kasus sifilis baru pada orang dewasa berusia 15-49 tahun.

Meningkat lebih dari 1 juta pada 2022 hingga mencapai 8 juta. Peningkatan tertinggi terjadi di wilayah Amerika dan Afrika.

"Meningkatnya kejadian sifilis menimbulkan kekhawatiran besar," kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam laporan resminya, dikutip Kamis (23/5/2024).

"Untungnya, terdapat kemajuan penting di sejumlah bidang lainnya termasuk dalam mempercepat akses terhadap komoditas kesehatan penting termasuk diagnostik dan pengobatan. Kita mempunyai alat yang diperlukan untuk mengakhiri epidemi ini sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030, namun kita sekarang perlu memastikan bahwa, dalam konteks dunia yang semakin kompleks, negara-negara melakukan semua yang mereka bisa untuk mencapai target ambisius yang mereka tetapkan sendiri," terang dia.

Meningkatnya angka kejadian infeksi menular seksual yang dapat disembuhkan seperti sifilis (Treponema pallidum), gonore (Neisseria gonorrhoeae), klamidia (Chlamydia trachomatis), dan trikomoniasis (Trichomonas vaginalis), menyebabkan lebih dari 1 juta infeksi dilaporkan setiap hari.

Laporan tersebut mencatat adanya lonjakan sifilis pada orang dewasa dan ibu (1,1 juta) serta sifilis kongenital terkait 523 kasus per 100.000 kelahiran hidup per tahun) selama pandemi COVID-19. Pada 2022, terdapat 230.000 kematian terkait sifilis.

Data baru juga menunjukkan peningkatan penyakit gonore multiresisten. Pada 2023, dari 87 negara yang melakukan peningkatan pengawasan resistensi antimikroba gonore, 9 negara melaporkan peningkatan tingkat resistensi dari 5 persen menjadi 40 persen terhadap ceftriaxone, pengobatan lini terakhir untuk gonore. WHO sedang memantau situasi ini dan memperbarui pengobatan yang direkomendasikan untuk mengurangi penyebaran jenis gonore multi-resisten.

Pada 2022, tercatat sekitar 1,2 juta kasus baru hepatitis B dan hampir 1 juta kasus baru hepatitis C. Perkiraan jumlah kematian akibat virus hepatitis meningkat dari 1,1 juta pada 2019 menjadi 1,3 juta pada 2022 meskipun terdapat alat pencegahan, diagnosis, dan pengobatan yang efektif.

Infeksi HIV baru hanya berkurang dari 1,5 juta pada tahun 2020 menjadi 1,3 juta pada 2022. Lima kelompok populasi utama, laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, pengguna narkoba suntik, pekerja seks, transgender, dan individu di penjara dan tempat-tempat tertutup lainnya, masih mengalami penurunan infeksi HIV. Tingkat prevalensi HIV secara signifikan lebih tinggi dibandingkan populasi umum.

Diperkirakan 55 persen infeksi HIV baru terjadi di antara populasi tersebut dan pasangannya. Kematian terkait HIV masih tetap tinggi. Pada 2022, terdapat 630.000 kematian terkait HIV, 13 persen di antaranya terjadi pada anak di bawah usia 15 tahun.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "WHO Beri Alert! Kasus Infeksi Menular Seks Melonjak, Sifilis-Gonore Kebal Antibiotik"