![]() |
Kasus COVID-19 di India. (Foto: AP Photo/Manish Swarup) |
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India melaporkan data terbaru terkait kasus COVID-19. Berdasarkan data yang dirilis pada Sabtu (7/6/2025), jumlah kasus aktif di India meningkat menjadi 5.755, dengan 391 kasus baru yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir.
Pada periode yang sama, setidaknya ada empat kematian akibat COVID-19 yang dilaporkan. Kasus meninggal yang dilaporkan berasal dari pasien dengan penyakit penyerta atau komorbid, seperti hipotiroid dan kondisi pernapasan.
Peningkatan kasus yang dilaporkan juga berasal dari infeksi varian baru, termasuk LF.7, XFG, JN.1, subvarian NB.1.8.1.
Melihat kasus COVID-19 yang terus meningkat, departemen kesehatan di bagian India, Maharashtra, pada Senin (2/6/2025) mengeluarkan imbauan kepada semua kepala administrasi, seperti bupati dan komisioner kota untuk mengikuti pedoman penanganan COVID-19. Begitu juga mengatur tempat tidur isolasi, oksigen medis, perlengkapan APD, obat-obatan, dan fasilitas untuk perawatan.
Warga yang sudah lanjut usia dan orang dengan penyakit penyerta juga didesak untuk menghindari tempat dengan ventilasi buruk atau ramai. Mereka juga dianjurkan untuk kembali menggunakan masker di tempat-tempat tersebut.
Gejala yang Dialami Pasien
Tak sedikit pasien COVID-19 di India yang mengalami gejala gangguan pernapasan, baik ringan maupun berat. Beberapa di antaranya bahkan membutuhkan perawatan intensif karena memiliki penyakit penyerta. Hal ini terjadi pada dua pasien wanita berusia 66 dan 50 tahun yang datang ke Rumah Sakit Manipal Broadway dengan keluhan gangguan pernapasan disertai demam.
Berdasarkan pemeriksaan di Rumah Sakit Salt Lake, keduanya diketahui memiliki sejumlah penyakit penyerta. Kondisi ini membuat mereka harus menjalani perawatan intensif akibat infeksi COVID-19.
"Kami mendapatkan kasus positif ini di lab kami setelah jeda hampir satu tahun. Sekarang karena peningkatan yang dilaporkan, pengujian direkomendasikan untuk pasien bergejala yang memiliki penyakit penyerta," kata ahli mikrobiologi Shelly Sharma Ganguly dari rumah sakit Salt Lake, dikutip dari Times of India.
Pasien lainnya berusia 72 tahun yang berasal dari pinggiran selatan kota, dilarikan ke Rumah Sakit Peerles dengan gangguan pernapasan parah disertai demam dan beberapa gejala lainnya.
Pasien tersebut mulai diisolasi dan menjalani tes, yang hasilnya positif COVID-19. Dokter mengatakan pasien pria itu memerlukan bantuan oksigen dan juga memiliki penyakit penyerta.
"Kami sendiri telah memutuskan untuk menguji pasien yang datang dengan gejala SARI dan ILI untuk influenza dan SARS-CoV-2. Meskipun tidak ada alasan untuk panik, pengujian tersebut akan membantu kami mengidentifikasi, terutama dalam kasus di mana pasien memiliki penyakit penyerta lainnya," kata ahli mikrobiologi Partha Guchhait dari Peerless Hospital.
Meski begitu, tak semua pasien mengalami gejala berat. Beberapa pasien lainnya juga ada yang mengalami gejala ringan, seperti demam ringan, pilek, batuk, hingga sakit tenggorokan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus COVID-19 di India Makin Ngegas, Ini Gejala yang Dikeluhkan Pasien"