Hagia Sophia

22 July 2025

Berbagai Kemungkinan Ibu Hamil Merasakan Pusing

Kemungkinan penyebab ibu hamil gampang pusing dan pingsan (Foto: Getty Images/iStockphoto/eggeeggjiew)

Pada masa kehamilan, ibu biasanya lebih rentan dengan berbagai masalah kesehatan. Salah satu yang paling banyak dikeluhkan adalah kepala pusing.

Kondisi ini bisa jadi bahaya bila tidak ditangani dengan tepat. Dalam beberapa kasus, pusing bahkan bisa membuat kepala nyeri, hingga ibu hamil terjatuh, dan membahayakan janin. Sebenarnya, apa sih penyebab ibu hamil bisa pusing?

Penyebab Ibu Hamil Pusing

Spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menjelaskan kepala pusing adalah salah satu masalah paling umum yang dialami ibu hamil. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor:

Perubahan Hormon
dr Fadli menjelaskan pusing paling banyak dikeluhkan ibu hamil saat trimester pertama. Menurutnya, gejala pusing muncul akibat ada perubahan hormon pada tubuh ibu.

Meski begitu, ia menuturkan gejala pusing atau nyeri kepala yang dialami ibu hamil pada fase ini seharusnya tidak terlalu mengganggu.

"Kalau kita seandainya menggunakan penilaian VAS (visual analog scale) score, paling maksimal nyerinya itu di angka 3. Itu yang disebabkan oleh hormon," kata dr Fadli ketika dihubungi detikcom, Selasa (15/7/2025).

Dikutip dari American Pregnancy Association, meningkatnya hormon menyebabkan pembuluh darah menjadi rileks dan melebar. Ini membantu meningkatkan aliran darah ke bayi, tapi memperlambat aliran darah kembali ke tubuh.

Anemia
Anemia merupakan kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dari darah, maka fungsinya tidak bisa berjalan baik.

Selama kehamilan, jumlah darah tubuh meningkat 20-30 persen. Ini berarti, tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi untuk memproduksi sel darah merah. Ibu hamil lebih rentan mengalami anemia apabila:
  • Hamil anak kembar atau lebih.
  • Tidak mengonsumsi cukup zat besi.
  • Hamil dengan jarak waktu berdekatan dengan kehamilan sebelumnya.
  • Mengalami riwayat menstruasi berat sebelum hamil.
  • Sering muntah karena morning sickness (mual dan muntah di pagi hari).
"Bisa juga disebabkan oleh anemia, kita orang Indonesia itu rentan banget anemia, kurang darah jadi oksigen ke otak jadi terganggu, dan pusing nyeri kepala," kata dr Fadli.

Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi tekanan darah tinggi serius yang muncul selama kehamilan. Preeklampsia dapat memengaruhi organ tubuh seperti ginjal, hati, otak, hingga efek serius lainnya.

Kondisi ini biasanya muncul setelah usia kehamilan 20 minggu. Dikutip dari Cleveland Clinic, beberapa gejalanya meliputi gangguan penglihatan, pembengkakan tangan dan kaki, nyeri perut bagian kanan atas, serta sesak napas, hingga nyeri dan pusing.

"(Pusing itu. red) bisa juga disebabkan oleh tekanan darah selama hamil, ini biasanya muncul di atas 20 minggu, atau yang kita sebut dengan preeklampsia. Nah, ini bahaya kalau nyeri kepala, di atas usia 20 minggu, disertai tekanan darah tinggi, bisa jadi tanda preeklampsia," jelas dr Fadli.

Kondisi Medis Lain
Gejala pusing kepala juga bisa muncul akibat kondisi medis lain yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan. Terlebih, bila pusing juga disertai rasa nyeri kepala yang parah, kondisi ini harus segera diperiksakan.

"Setelah itu, mungkin ada underlying disease (penyakit penyebab) lainnya, seperti sinusitis, atau kalau memang sakit banget, kita harus pastikan jangan sampai ada tumor di otak. Jadi nyeri pada kepala selama hamil itu memang banyak penyebabnya, tapi normalnya selama hamil sangat bisa ditoleransi," jelas dr Fadli.

Pertolongan Pertama Kepala Pusing Bagi Bumil

Ketika mengalami pusing atau nyeri kepala, ibu hamil bisa mengonsumsi obat pereda nyeri bebas seperti paracetamol dan asam mefenamat. Jangan lupa juga untuk beristirahat dan mengurangi aktivitas, terlebih jika masih di trimester pertama.

"Sama istirahat, jangan terlalu banyak aktivitas, apalagi trimester pertama harus banyak aktivitas dalam ruangan, istirahat, karena memang hormonal imbalance-nya (ketidakseimbangan hormon) cukup kuat, kalau mau babymoon ya trimester kedua," ujar dr Fadli.

Apabila pusing tidak kunjung hilang, semakin parah disertai nyeri, atau bahkan membuat jatuh pingsan, ini bisa menjadi tanda bahaya. Pemeriksaan ke dokter sebaiknya segera dilakukan untuk memastikan pusing yang muncul berkaitan dengan kondisi medis lain atau tidak.

"Apalagi kalau misalnya disertai dengan darah tinggi, atau kejang itu bahaya juga. Apalagi kalau nyeri kepalanya itu mengganggu penglihatan atau visus. Bisa juga muntah yang hebat itu bahaya, apalagi kalau sampai pingsan. Ada juga yang disertai demam tinggi, kita khawatir ada tanda infeksi," tandasnya.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ibu Hamil Jatuh karena Pusing, Ini Kemungkinan Penyebabnya"