Hagia Sophia

12 May 2024

Kekawatiran Korsel Hadapi Mogok Massal, Dokter Asing Akan Diijinkan Praktik

Mogok kerja para dokter di Korsel. (Foto: REUTERS/Kim Hong-Ji)

Korea Selatan bakal mengizinkan dokter asing untuk bekerja di sejumlah rumah sakit mereka dengan persyaratan yang ketat. Pasalnya, kekacauan terjadi sejak 20 Februari, banyak pasien 'harap-harap' cemas menunggu penanganan dan perawatan di tengah resign massal para dokter.

Ribuan dokter mengundurkan diri, menuntut keadilan di balik wacana baru pemerintah memperbanyak fakultas kedokteran. Mereka mengecam pemerintah setempat tidak mementingkan kesejahteraan mereka. Alih-alih memproduksi lebih banyak dokter, memenuhi kesejahteraan dan kualitas lulusan dokter dinilai lebih utama demi layanan yang optimal.

Setelah pemerintah mengumumkan pembukaan praktik dokter asing, Ketua Asosiasi Medis Korea (KMA), Lim Hyun-taek, membagikan tangkapan layar laporan berita tentang dokter Somalia yang baru lulus dengan komentar: "Segera Hadir."

Postingan tersebut kemudian dihapus, memicu kritik luas di dunia maya dan dinilai tidak pantas lantaran disebut rasis, kata Kim Jae-heon, sekretaris jenderal sebuah organisasi non-pemerintah.

"Postingan tersebut mengeksploitasi Islamofobia dan stereotip terhadap negara-negara berkembang," katanya.

Perdana Menteri Han Duck-soo mengatakan pada hari Jumat bahwa pemerintahnya akan memastikan memiliki sistem keamanan menyeluruh untuk mencegah dokter yang tidak memenuhi syarat, dengan izin praktik asing, merawat warga Korsel.

Pemerintah terjebak dalam perselisihan berkepanjangan dengan para dokter junior, yang menolak untuk kembali ke rumah sakit mereka, meskipun kementerian kesehatan bulan lalu menawarkan untuk mengurangi usulan reformasi atau memperbanyak pelatihan medis pada 2025.

Para dokter yang mogok menolak tawaran tersebut, dan malah menuntut agar rencana untuk menambah lebih banyak dokter, yang menurut pemerintah untuk mengatasi kekurangan dan merawat populasi yang menua dengan cepat dibatalkan seluruhnya.

Pertentangan mengenai rencana medis pemerintah saat ini sedang berlangsung di Pengadilan Tinggi Seoul, dengan para dokter dan mahasiswa kedokteran berusaha membuktikan bahwa rencana tersebut tidak diperlukan dan Kementerian Kesehatan Korsel berupaya untuk menegakkan rencana pemerintah tersebut.

Pengadilan administratif telah memenangkan pemerintah dan Pengadilan Tinggi Seoul diperkirakan akan menyampaikan keputusannya minggu depan, menurut kantor berita Korea Selatan Yonhap.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ketar-ketir Korsel Hadapi Resign Massal Dokter, Kini Bolehkan Praktik dari Asing"