Hagia Sophia

12 May 2024

Kenali Beberapa Penyebab Kencing Berdarah dan Pencegahannya

Ilustrasi kencing berdarah. Foto: ilustrasi/thinkstock

Kencing darah atau disebut juga hematuria merupakan kondisi medis yang ditandai dengan perubahan warna urine. Air seni pasien berubah menjadi kecoklatan atau kemerahan akibat terkontaminasi sel darah merah.

Gangguan kencing darah tidak boleh disepelekan, karena bisa mengindikasikan masalah serius pada ginjal, prostat, atau saluran kandung kemih. Oleh sebab itu, mari kenali penyebab dan cara mencegah kencing darah melalui pembahasan di bawah ini.

Penyebab Kencing Darah

Mengutip dari laman Healthline, Very well health, dan Medical news today, berikut beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kencing darah pada pria dan Wanita:

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Hematuria atau kencing darah seringkali disebabkan oleh infeksi yang terjadi pada ginjal, uretra atau saluran kandung kemih. Ketika bakteri menginfeksi uretra atau saluran yang membawa air seni keluar tubuh melalui kandung kemih, infeksi bisa meluas ke bagian lainnya seperti kandung kemih dan ginjal. Infeksi ini biasanya disertai dengan gejala rasa nyeri dan keinginan untuk buang air terus-terusan.

2. Pembesaran Prostat
Pembesaran prostat merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan hematuria pada pria usia paruh baya. Prostat yang membesar akan menekan uretra, sehingga menghambat proses pengosongan kandung kemih saat buang air kecil dan kemudian berujung pada terinfeksinya saluran kemih oleh darah.

3. Batu Ginjal
Masih berkaitan dengan masalah ginjal, gangguan batu ginjal juga termasuk kondisi medis yang dapat menyebabkan kencing darah. Batu ginjal sendiri terbentuk dari mineral yang ada dalam air seni dan Ketika sudah membesar, batu ginjal berisiko menyumbat kandung kemih sehingga menimbulkan rasa sakit pada pasiennya.

4. Penyakit Kanker
Berikutnya, kencing darah kemungkinan merupakan gejala yang kerap ditimbulkan akibat penyakit kanker kandung kemih, ginjal, atau prostat stadium lanjut. Gejala ini bisa saja muncul secara tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda fisik sebelumnya.

5. Olahraga Berat
Olahraga atau aktivitas fisik yang terlalu intens ternyata dapat menyebabkan masalah fisik, salah satunya adalah kencing darah. Bahkan, diketahui ada sebanyak 5-25% orang yang pernah mengalami kencing darah selama beberapa jam hingga 2-3 hari akibat olahraga berat. Maka dari itu, kegiatan berolahraga sebaiknya dilakukan seperlunya dengan mempertimbangkan kekuatan fisik masing-masing.

6. Pengaruh Obat-obatan
Obat-obatan juga bisa menjadi faktor penyebab kencing darah, terutama pada pasien dengan Riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah. Hal ini dikarenakan konsumsi obat-obatan pengencer darah seperti warfarin, yang membuat urine menjadi terkontaminasi oleh darah. Selain obat warfarin, obat jenis obat-obatan lainnya yang memengaruhi warna urine seperti phenazopyridine dan sulfasalazine.

7. Prosedur Medis pada Saluran Kemih
Gejala kencing darah merupakan salah satu efek samping yang diakibatkan oleh prosedur pemeriksaan medis pada bagian ginjal, uretra, atau kandung kemih. Beberapa prosedur pemeriksaan ini meliputi sistoskopi, ureteroskopi, Intravenous Pyelogram (IVP), dan Voiding Cystourethrogram (VCUG).

8. Gangguan Pembekuan Darah
Penyakit trombosis vena renalis dapat menyerang organ ginjal. Penyakit ini menyebabkan penyumbatan aliran darah dari ginjal dan ureter ke vena kava inferior atau vena besar, yang mengalirkan darah ke jantung dari bagian bawah tubuh. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini berisiko merusak ginjal bahkan mengancam nyawa.

9. Cedera di Ginjal atau Saluran Kemih
Selanjutnya, kencing darah kemungkinan bisa terjadi pasca mengalami kecelakaan atau cedera. Selain itu, bisa juga diakibatkan karena luka tembak, luka tusuk, atau bekas pembedahan. Cedera pada saluran kemih biasanya terjadi bersamaan dengan cedera di organ lain, seperti perut.

10. Penggunaan Kateter Urine
Alat kateter urine seringkali digunakan oleh orang yang kesulitan buang air kecil akibat penyakit, cedera, atau prosedur pembedahan. Meski mempermudah buang air kecil, kateter urine rentan tercemar oleh bakteri penyebab ISK. Ketika infeksi sudah memengaruhi uretra, maka hal ini dapat menyebabkan kondisi kencing berdarah.

Cara Mengobati Kencing Berdarah

Pengobatan kencing darah biasanya bergantung pada faktor penyebabnya. Adapun beberapa pengobatan hematuria diantaranya yaitu:
  • Mengobati infeksi dengan obat antibiotik.
  • Obat-obatan atau prosedur penyaringan darah untuk penderita glomerulonefritis.
  • Prosedur kemoterapi, operasi, atau radioterapi untuk pengidap kanker.
  • Pengendur otot, penghambat hormone, dan operasi untuk penyakit prostat.
  • Prosedur operasi untuk mengangkat batu ginjal.
Seluruh obat dan prosedur penanganan kencing berdarah harus diberikan sesuai resep dokter. Pasien harus taat pada aturan dokter, agar kondisi kencing berdarah bisa segera sembuh.

Cara Mencegah Kencing Darah

Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit pemicu kencing darah atau hematuria:
  • Banyak minum air putih.
  • Hindari kebiasaan menahan buang air kecil.
  • Kurangi konsumsi makanan asin atau makanan yang banyak mengandung mineral garam oksalat.
  • Berhenti merokok.
  • Jaga berat badan tetap ideal.
  • Membersihkan area kemaluan dengan setelah buang air kecil maupun buang air besar. Bersihkan dari arah depan ke belakang, khususnya bagi perempuan.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Rutin berolahraga.
Demikian informasi terkait penyebab, cara mengobati, dan cara mengatasi kencing darah. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan kesadaran detikers dalam menjaga Kesehatan tubuh, khususnya ginjal dan kandung kemih.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kencing Berdarah: Kenali 10 Penyebab dan Cara Mencegahnya"