Hagia Sophia

07 June 2024

Air Terjun Terbesar dan Tertinggi di Dunia Ditemukan di Dalam Laut

Ilustrasi The World's Largest Waterfall. Foto: NOAA

Kalau detikers berpikir bahwa air terjun tertinggi terletak di daratan, kamu salah besar. Dilansir IFL Science, nyatanya air terjun terbesar sekaligus tertinggi di dunia bukan berada di daratan, melainkan di dalam laut.

Air terjun yang dimaksud adalah air terjun Denmark Strait Cataract yang berlokasi di dalam Selat Denmark. Lantas, seperti apa keunikan dari Selat Denmark sebagai lokasi dari air terjun terbesar di dunia ini?

Fakta Menarik Denmark Strait

Dikutip dari laman World Atlas dan Marine Insight, berikut sederet fakta menarik terkait Denmark Strait atau Selat Denmark, yang merupakan lokasi keberadaan air terjun tertinggi sekaligus terbesar di dunia bawah air.

1. Memiliki Panjang Hingga 480 Km
Denmark Strait yang kerap disebut juga sebagai Greenland Strait berada di antara dua wilayah yaitu Iceland dan Greenland. Selat yang bertempat di antara dua negara nordik ini membentang luas hingga 300 mil atau sepanjang 480 km.

Air terjun terbesar di dunia yang berada di bawah air yang dalam (The World's Largest Waterfall). Foto: The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Dengan lebar 180 mil atau 290 km, kedalaman dari selat ini mencapai 191 meter. Melihat luasnya, dapat dibayangkan betapa besarnya selat satu ini.

2. Lokasi Air Terjun Terbesar di Dunia
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Selat Denmark merupakan lokasi persembunyian air terjun tertinggi di dunia yang dikenal dengan nama Denmark Strait Cataract. Diketahui, air terjun megah ini memiliki lebar mencapai 160 km dan berada di kedalaman sekitar 61 meter atau setara 2000 kaki di bawah permukaan laut.

Detikers mungkin penasaran bagaimana bisa air terjun dahsyat ini tercipta di bawah laut? Meski terdengar mustahil, rupanya air terjun ini bisa terbentuk akibat adanya perbedaan suhu di kedua sisi Selat Denmark.

Karakteristik air Laut Greenland yang dingin, padat dan berat tidak dapat menyatu dengan sifat air Laut Irminger yang hangat. Sehingga, mengakibatkan air terjun ke dasar laut dan menghasilkan fenomena air terjun raksasa Denmark Strait Cataract.

3. Selat Dengan Arus yang Kuat
Denmark Strait kerap dikenal sebagai selat dengan ciri lautnya yang mempunyai arus kencang serta gunung es tinggi menjulang. Hal inilah yang mengakibatkan sulitnya navigasi sehingga tidak ada fasilitas pelabuhan yang didirikan di area Selat Denmark.

Untuk kepentingan transportasi dan perdagangan, pelaut harus mengakses beberapa pelabuhan lainnya yang terletak di sepanjang garis pantai Islandia dan Greenland. Contohnya seperti Pelabuhan Nuuk, Reykjavik, Stykkisholmur, Akranes, dan pelabuhan Patreksfjordur.

4. Lokasi Pulau Vulkanik Jan Mayen
Selain menjadi lokasi air terjun tertinggi, Denmark Strait juga merupakan tempat mengapungnya sebuah pulau vulkanik terpencil bernama Pulau Jan Mayen. Lokasi pulau ini tepatnya ada di Samudra Arktik dan berjarak sekitar 920 km dari barat Norwegia serta 600 km dari sebelah timur laut Islandia.

Sebagai pulau terpencil, pulau Jan Mayen memiliki populasi penduduk yang jarang. Bahkan, pulau ini hanya bisa diakses melalui perahu dan dibatasi untuk keperluan penelitian dan militer saja.

Karena jarang dikunjungi, pesona flora dan fauna di pulau Jan Mayen masih sangat lestari. Pulau ini dikenal sebagai habitat bagi satwa liar seperti rusa kutub, rubah kutub, dan burung laut.

Tak hanya itu, di Pulau Jan Mayen juga terdapat tiga danau dan satu gunung berapi aktif paling utara di dunia yang disebut Gunung Beerenberg.

5. Habitat Berbagai Spesies Ikan
Berbicara soal keragaman fauna, Selat Denmark ternyata juga merupakan habitat bagi berbagai spesies ikan, lho. Beberapa jenis ikan air dingin yang bisa ditemukan di selat ini diantaranya ada ikan Kod, ikan Kakap Merah, Capelin, dan ikan Haddock.

Kekayaan ikan yang terdapat di selat ini pun menjadi sumber mata pencaharian tersendiri bagi masyarakat lokal Greenland dan Islandia. Sayangnya, belakangan ini isu pemanasan global dan perubahan iklim telah menyebabkan penurunan populasi ikan di Selat Denmark. Alhasil, nelayan semakin sulit mendapatkan stok ikan.

6. Saksi Bisu Pertempuran Laut pada Perang Dunia II
Fakta menarik berikutnya tentang Selat Denmark yaitu pernah menjadi titik pertempuran laut antara kapal Jerman dan Inggris pada Perang Dunia II. Pada 24 Mei 1941, kapal perang milik Jerman yakni Bismarck, mencoba menerobos lautan Atlantik untuk menyerang kapal-kapal sekutu.

Salah satu kapalnya adalah kapal perang Inggris HMS Hood. Pertempuran antar kapal ini berujung pada tenggelamnya kapal HMS Hood milik Inggris.

Bersamaan dengan kalahnya pihak Inggris, Kapal Bismarck dari Jerman kemudian berhasil masuk melewati perairan Samudra Atlantik.

7. Spot Scuba Diving
Denmark Strait dengan panorama alam lautnya yang indah menjadikan selat ini sebagai spot scuba diving terkenal bagi kalangan pecinta alam. Ketika menyelami laut Selat Denmark, penyelam akan dibuat terpukau dengan pemandangan gua-gua dan bangkai kapal yang tersembunyi di bawah laut.

Selain mencoba scuba diving, lokasi ini juga menawarkan beragam kegiatan tamasya anti mainstream lainnya. Beberapa aktivitas yang dapat dieksplor oleh pelancong misalnya seperti memancing, bermain kayak, menyaksikan kecantikan cahaya aurora, dan mengamati ikan paus.

8. Penghubung Laut Greenland dan Laut Irminger
Terletak di antara Greenland dan Iceland, Denmark Strait berperan sebagai pintu gerbang yang menghubungkan Laut Irminger dan Laut Greenland. Di saat yang sama, Selat Denmark juga menautkan dua samudra yang berada di belahan bumi utara, yaitu Samudra Arktik dan Atlantik.

Terkait laut Irminger, penamaan laut ini berasal dari nama seorang wakil laksamana asal Denmark, Carl Ludvig Irminger. Irminger sendiri dikenal sebagai tokoh laksamana pemberani yang sukses menangkap kapal bajak laut di Hindia Barat pada tahun 1800-an silam.

9. Selat Pengangkut Gunung Es
Faktanya, sebagian besar gunung es yang ada di Samudra Atlantik ternyata berasal dari Selat Denmark. Pasalnya, selat yang menghubungkan Samudra Arktik dan Samudra Atlantik ini dilewati oleh arus dari Laut Greendland Timur.

Arus dari Laut Greenland yang melalui jalur Selat Denmark ini pun turut mengangkut gunung es, dan terbawa hingga sampai ke wilayah Samudra Atlantik Utara. Gunung es ini cukup berbahaya bagi navigasi laut dan berpotensi memengaruhi pola iklim dan arus laut.

10. Terbentuk di Akhir Zaman Es
Menurut pendapat para ilmuwan, Selat Denmark diperkirakan terbentuk pada penghujung zaman es sekitar 115.000 hingga 11.700 tahun yang lalu. Pada waktu itu, lapisan es yang bergerak maju dan mundur di atas perairan Samudra Atlantik Utara berubah menciptakan sebuah lanskap berbentuk cekungan.

Selama ribuan tahun, cekungan tersebut pun berangsur-angsur membentuk Selat Denmark yang kita kenal sekarang.

Nah, itu dia sejumlah fakta menarik terkait Denmark Strait sebagai lokasi air terjun tertinggi dan terbesar di muka bumi. Tertarik untuk mengunjunginya?


























Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "Air Terjun Terbesar di Dunia Ada di Dalam Laut? Ini Fakta Menariknya"