Foto: Getty Images |
Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Pengawasan Obat dan NAPZA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Rita Endang sebelumnya menyebut ada kemungkinan 10 juta kematian yang dilaporkan 2025 mendatang akibat resistensi atau 'kebal' antibiotik. Pemicu terbanyak kondisi ini adalah sembarangan mengonsumsi antibiotik.
Pasalnya, tercatat lebih dari 70 persen penyerahan antibiotika diberikan tanpa resep dokter pada 2023. "Ini yang kemudian kita terus melakukan upaya pengawasan di sarana pelayanan, penggunaan antibiotik harus sesuai dengan tepat guna," beber Rita saat ditemui detikcom, Senin (7/10/2024).
"Jangan sedikit-sedikit diberikan antibiotik. Misalnya hanya keluhan flu saja, pakai antibiotik," tutur dia.
Sumber Lain 'Resisten Antibiotik'
Kebal antibiotik juga tidak hanya terjadi akibat penggunaan berlebihan di manusia, tetapi pemberian pada hewan-hewan ternak. Karenanya, BPOM bersama Kementerian Pertanian bekerja sama untuk mengupayakan pemberian antibiotik pada hewan juga tidak di luar dari yang dianjurkan.
"BPOM RI dengan Kementan, jangan sampai sembarangan memberikan antibiotik kepada hewan karena dampaknya tidak setahun, tapi bertahun-tahun, diakumulasi dalam tubuh yang menyebabkan resisten," sambung dia.
Makanan Mentah Berisiko Mengandung Antibiotik?
Penggunaan antibiotik pada hewan lantas memicu kekhawatiran apakah kandungan tersebut juga tersisa dalam makanan-makanan yang dijual mentah, termasuk sushi. Menurut Rita, risiko semacam itu sebetulnya bisa dikesampingkan.
"Sebetulnya nggak sejauh itu," respons Rita.
"Sekali lagi yang harus diperhatikan adalah hati-hati menggunakan antibiotik," pesan dia.
Adapun jenis antibiotika yang paling sering diberikan tanpa resep dokter meliputi:
- Amoksisilin
- Cefadroksil
- Cefixime
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "RI Dibayangi 10 Juta Kematian Akibat 'Kebal' Antibiotik, Inikah Pemicunya?"