Hagia Sophia

13 July 2025

Pilek Tak Kunjung Sembuh? Mungkin Bukan Flu Biasa

Ilustrasi pilek (Foto: Getty Images/iStockphoto/eternalcreative)

Pernah merasa gejala pilek tak kunjung sembuh? Sebagian besar kasus pilek (common cold) atau selesma umumnya akan membaik dalam waktu satu hingga dua minggu.

Namun, jika gejalanya berlangsung lebih lama dari itu, bisa jadi merupakan tanda adanya kondisi lain yang perlu diwaspadai.

Tanda Tubuh Sedang Melawan Pilek

Dokter keluarga dari Unity Point Health, Shanna Elliott, DO, menjelaskan ada beberapa tanda khas yang menunjukkan tubuh sedang berusaha melawan infeksi pilek. Menurutnya, produksi lendir dan keluarnya ingus dari hidung adalah gejala umum saat seseorang terserang pilek.

"Lendir berwarna hijau atau kuning adalah hal yang normal dan merupakan tanda infeksi saluran pernapasan atas. Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan adanya infeksi bakteri," ucapnya, dikutip Unity Point Health, Kamis (10/7/2025).

Telinga yang terasa penuh juga bisa terjadi akibat hidung tersumbat dan peradangan yang menghambat saluran eustachius. Selain itu, pilek sering disertai dengan nyeri otot, batuk, rasa lelah, sakit kepala, demam ringan (kurang dari 38,3°C), tenggorokan gatal atau terasa tidak nyaman

"Jika Anda mengalami gejala-gejala ini dan demam lebih dari 101 fahrenheit atau 38,3 derajat celcius, Anda mungkin terkena influenza ," kata dr Elliott.

Meski membuat tubuh terasa tidak nyaman, gejala pilek justru merupakan tanda sistem imun sedang aktif melawan infeksi.

"Pilek biasa tidak berbahaya. Mungkin tidak terasa seperti itu saat Anda mengalaminya, tetapi kebanyakan orang dapat pulih dengan baik," kata dr Elliott.

Berapa Lama Gejala Pilek Berlangsung?

Gejala pilek umumnya berlangsung selama tujuh hingga sepuluh hari. Dalam beberapa kasus, pilek bisa bertahan hingga dua minggu, namun tidak lebih dari itu.

Menurut dr Shanna Elliott, setelah melewati masa awal infeksi, tubuh mulai membentuk antibodi untuk melawan virus penyebab pilek. Lamanya proses pemulihan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Sebagian mungkin merasa lebih baik dalam satu minggu, sementara yang lain membutuhkan waktu hingga dua minggu penuh.

Proses pemulihan ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti durasi tidur atau istirahat yang cukup. Hal ini penting agar sistem imun dapat bekerja secara optimal. Selanjutnya, pastikan tubuh memiliki asupan cairan yang memadai, karena demam dan obat dekongestan bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan, sementara rasa sakit di tenggorokan sering membuat orang enggan minum atau makan.

Penyebab Gejala Pilek Tak Kunjung Sembuh

dr Elliot mengatakan, gejala pilek, berupa batuk umumnya paling lama bertahan, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Dalam beberapa kasus, batuk bisa berlangsung selama satu hingga dua bulan. Tak heran jika gejala yang tak kunjung membaik membuat sebagian orang khawatir terhadap kemungkinan kondisi yang lebih serius.

Berikut beberapa kemungkinan penyebab gejala pilek masih tetap bertahan atau menetap.

1. Alergi atau Iritasi Tenggorokan
Drainase lendir yang mengalir ke bagian belakang tenggorokan akibat alergi, atau refluks asam lambung (silent acid reflux), bisa menyebabkan iritasi pada pita suara dan memicu batuk.

2. Infeksi sekunder akibat Virus
Jika gejala justru memburuk, atau sempat membaik lalu kembali memburuk, bisa jadi telah terjadi infeksi sekunder seperti sinusitis atau pneumonia.

3. Infeksi Bakteri
Batuk yang tak kunjung reda juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti bronkitis akut, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (immunocompromised).

Batuk persisten lebih sering terjadi pada orang yang memiliki sistem imun lemah akibat pengobatan tertentu atau penyakit bawaan, berusia di atas 65 tahun, memiliki penyakit paru-paru, atau memiliki riwayat merokok.

Segera ke Dokter Jika Gejala Semakin Memburuk

Meskipun pilek umumnya bisa sembuh dengan sendirinya, ada kondisi tertentu yang memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut. Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala pilek seperti batuk yang dapat dikategorikan kronis ketika berlangsung lebih dari delapan minggu. Meski begitu, dr Elliott menekankan kemungkinan batuk berkepanjangan disebabkan oleh penyakit serius seperti kanker tergolong rendah.

Namun, bila batuk atau gejala pilek terus berlangsung tanpa henti, sebaiknya dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti pencitraan (imaging). Beberapa jenis kanker, terutama pada usia lanjut, dapat muncul dengan gejala awal mirip pilek atau batuk.

"Leukemia myeloid akut adalah kanker darah yang cukup agresif. Orang-orang mengalami demam tinggi, keringat malam, mudah memar, pendarahan, penurunan berat badan, dan pembengkakan kelenjar getah bening, gejala yang tidak terlihat pada flu biasa," kata dr Elliott.

Meski demikian, lanjutnya, leukemia mieloid akut tergolong langka dan hanya menyumbang sekitar 1 persen dari seluruh kasus kanker pada orang dewasa di Amerika Serikat. Sebagai perbandingan, orang dewasa rata-rata mengalami pilek dua hingga tiga kali per tahun.

Bagi perokok aktif, terutama yang merokok dalam jumlah banyak, dr Elliott menyarankan untuk menjalani skrining paru-paru secara rutin guna mendeteksi kemungkinan gangguan pernapasan lebih awal.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pilek yang Tak Kunjung Sembuh Bisa Jadi Bukan Flu Biasa"