Hagia Sophia

26 July 2025

Beberapa Tanda Prediabetes Ini Wajib Diwaspadai

Foto ilustrasi: Shutterstock

Diabetes tipe 2 adalah kondisi kronis yang berdampak pada jutaan orang. Namun sebelum berkembang menjadi diabetes, seseorang biasanya mengalami fase yang disebut prediabetes. Jika sudah didiagnosis mengalami kondisi ini, penting untuk segera mengambil langkah pengendalian agar tidak berkembang menjadi diabetes tipe 2.

Prediabetes, atau yang juga dikenal sebagai hiperglikemia non-diabetes, adalah kondisi ketika kadar gula darah berada di atas normal tetapi belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes.

Dikutip dari Express UK, prediabetes merupakan masalah kesehatan serius yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke. Kondisi ini sering kali tidak menimbulkan gejala atau hanya menunjukkan tanda-tanda ringan, sehingga kerap luput dari perhatian hingga berkembang menjadi diabetes.

Namun, ada beberapa tanda peringatan yang perlu diwaspadai yang dapat mengindikasikan adanya masalah prediabetes:

1. Kelelahan
Saat kadar gula darah berfluktuasi atau tidak stabil, kondisi ini dapat menyebabkan kelelahan.

2. Penglihatan Kabur
Perubahan kadar gula darah yang terjadi di dalam tubuh dapat memicu munculnya gejala pada mata, seperti penglihatan kabur.

3. Rasa Lapar yang Meningkat
Rasa lapar yang meningkat ini juga dikenal sebagai polifagia. Kondisi ini menjadi salah satu gejala umum pada prediabetes.

4. Penurunan Berat Badan yang Tidak Dapat Dijelaskan
Kondisi ini bisa menjadi salah satu peringatan dini dari prediabetes. Meskipun seseorang sudah makan lebih banyak, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan masih bisa terjadi.

5. Kulit Menggelap
Kondisi kulit yang menggelap ini bisa terjadi di beberapa bagian tubuh, seperti pada leher, ketiak, dan selangkangan.

6. Kutil Kulit
Meskipun tidak berbahaya, memiliki banyak kutil di kulit mungkin bisa menjadi tanda diabetes tipe 2.

7. Penyembuhan Luka yang Lambat
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah. Hal ini bisa mengganggu sirkulasi darah.

8. Rasa Haus yang Meningkat dan Sering Buang Air Kecil
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal akan bekerja lebih keras untuk menyaring kelebihan glukosa tersebut. Ini yang menyebabkan seseorang lebih sering merasa haus dan buang air kecil.

Penyebab Prediabetes

Penyebab pasti prediabetes belum sepenuhnya dipahami, namun faktor genetik dan riwayat keluarga diketahui berperan penting dalam meningkatkan risikonya.

Satu-satunya cara untuk memastikan apakah seseorang mengalami prediabetes adalah dengan menjalani tes darah oleh dokter. Jika hasilnya menunjukkan risiko diabetes, penting untuk segera melakukan perubahan gaya hidup.

Langkah-langkah yang disarankan meliputi menurunkan berat badan, mengatur pola makan sehat, rutin berolahraga, menjaga hidrasi, cukup tidur, berhenti merokok, serta mengurangi konsumsi gula. Perubahan gaya hidup positif lainnya yang dapat dipertimbangkan meliputi:
  • Menghindari asupan gula tambahan yang berlebihan dengan membatasi minuman manis, kue, biskuit, permen, dan camilan.
  • Membatasi porsi makanan karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih, dan pasta putih.
  • Mengonsumsi beragam buah, sayur, dan biji-bijian utuh untuk mencapai target 25 hingga 30 gram serat per hari.
  • Membatasi lemak jenuh dengan memilih protein rendah lemak dan produk susu rendah lemak.
Tujuannya adalah untuk mengatur kadar gula darah hingga obat tidak lagi dibutuhkan. Kondisi ini umumnya disebut remisi diabetes tipe 2, saat kadar gula darah turun di bawah kisaran diabetes dan obat-obatan seperti insulin tidak lagi dibutuhkan.

Tidak ada jangka waktu yang ditetapkan untuk mencapai transformasi signifikan ini. Menurut Diabetes UK, para spesialis mengetahui orang-orang yang berhasil mencapai remisi diabetes membutuhkan waktu bertahun-tahun setelah diagnosis.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "8 Tanda Prediabetes yang Perlu Diwaspadai, Termasuk Sering Lapar"