![]() |
Ilustrasi kanker lambung. (Foto: Getty Images/iStockphoto/peterschreiber.media) |
Para ilmuwan menemukan hampir 16 juta orang yang lahir antara 2008 hingga 2017 alias generasi Z hingga Alpha, kemungkinan besar mengalami kanker lambung suatu saat dalam hidup mereka. Dari kasus-kasus tersebut, sekitar 12 juta di antaranya disebabkan bakteri Helicobacter pylori (H. pylori).
Sebanyak 8 juta dari 12 juta kasus terkait bakteri H pylori terjadi di Asia. Sementara sisanya diperkirakan terjadi di Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Infeksi H pylori tidak selalu menimbulkan gejala. Walhasil, penting untuk melakukan skrining bila mengalami nyeri lambung menetap, gangguan pencernaan, dan sering kembung.
Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Medicine melaporkan 76 persen kanker lambung di seluruh dunia mungkin disebabkan oleh bakteri H. pylori.
Para peneliti menyebut temuan mereka dapat membantu menjelaskan peningkatan kanker lambung pada orang yang lebih muda dalam beberapa tahun terakhir.
"Ini benar-benar studi yang menarik dan mengubah praktik," kata dr Anton Bilchik ahli bedah onkologi sekaligus Kepala Kedokteran dan Direktur Program Gastrointestinal dan Hepatobilier di Providence Saint John's Cancer Institute di Santa Monica, CA.
"Kita telah mengetahui bahwa infeksi H pylori meningkatkan risiko seseorang terkena kanker lambung selama bertahun-tahun," tambah Joo Ha Hwang, MD, seorang profesor kedokteran di Universitas Stanford.
dr Alan Venook, seorang profesor onkologi medis dan penelitian translasional di University of California San Francisco, juga direktur pengembangan program di Helen Diller Family Comprehensive Cancer Center, mengatakan hubungan antara bakteri H. pylori dan kanker lambung sebenarnya telah diketahui selama lebih dari 30 tahun.
Mengutip penelitian lama dari 1991 yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, ia menyebut hal semacam ini tidak mengejutkan. Namun, ia menyatakan kekhawatirannya atas sifat persisten hubungan bakteri tersebut dengan kanker.
"Hal yang paling menarik bagi saya dalam studi ini adalah bahwa ini masih menjadi masalah," kata Venook, dikutip dari Healthline.
"Saya pikir pesan untuk para profesional medis adalah bahwa ini masih merupakan masalah yang mengerikan," ujarnya. "Ini adalah peringatan."
Fakta-fakta Bakteri H Pylori
Bakteri Helicobacter pylori tumbuh di saluran pencernaan dan cenderung menyerang lapisan lambung. Bakteri ini telah beradaptasi untuk hidup di lingkungan yang sangat asam dalam sistem pencernaan manusia.
H. pylori berkembang di lambung seseorang selama masa kanak-kanak. Bakteri ini biasanya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Namun, dalam beberapa kasus, bakteri ini dapat menyebabkan tukak lambung dan beberapa penyakit, termasuk kanker lambung.
Banyak orang dengan H. pylori tidak menunjukkan gejala. Namun, diperkirakan 30 persen orang dengan bakteri ini mengalami tukak lambung dan kondisi lainnya.
Beberapa gejala umum dari bakteri ini meliputi:
- nyeri perut seperti terbakar
- cepat merasa kenyang
- mual
- sendawa
- penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Bakteri ini dapat ditularkan melalui air liur, makanan yang terkontaminasi, dan metode lainnya. Penyakit ini dapat didiagnosis dengan tes yang melibatkan napas, sampel tinja, dan antibodi darah. Dokter terkadang menganjurkan endoskopi, yang melibatkan pemasangan selang ke tenggorokan seseorang.
Bakteri bisa diobati dengan antibiotik. Beberapa orang mungkin diresepkan penghambat pompa proton untuk membantu penyembuhan lambung.
dr Anu Agrawal, Wakil Presiden Global Cancer Support di American Cancer Society menyoroti insiden kasus lebih banyak terjadi di Asia, yang juga berkaitan dengan skrining.
"Jika gejalanya menetap, pergilah ke dokter dan bersikap proaktif," saran dia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "lmuwan Perkirakan 16 Juta Gen Z-Alpha Dihantui Kanker Lambung, Ini Pemicunya"