![]() |
ilustrasi vitamin D (Foto: Shutterstock) |
Istilah vitamin D sebenarnya merujuk pada dua bentuk berbeda, yaitu vitamin D2 dan vitamin D3. Keduanya berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan otot, mendukung fungsi kekebalan tubuh, kesehatan jantung, regulasi suasana hati, dan berbagai fungsi penting lainnya.
Dikutip dari Verywell Health, vitamin D3 secara alami diproduksi tubuh melalui paparan sinar matahari dan juga ditemukan pada makanan hewani. Sementara itu, vitamin D2 umumnya berasal dari jamur serta makanan yang difortifikasi.
Secara umum, vitamin D adalah istilah yang mencakup dua bentuk utamanya, yakni vitamin D2 dan vitamin D3. Meski manfaat kesehatannya serupa, sumber dan struktur molekul keduanya sedikit berbeda.
1. Vitamin D2 (Ergokalsiferol)
Vitamin D2 berasal dari jamur, ragi, serta makanan yang difortifikasi seperti susu nabati, sereal, dan jus jeruk. D2 juga tersedia dalam bentuk suplemen, misalnya kapsul, tablet sublingual (diletakkan di bawah lidah), maupun cairan tetes.
Setelah dikonsumsi, vitamin D2 diserap di usus halus lalu dibawa ke hati untuk diubah menjadi 25-hydroxyvitamin D2. Dari sana, ginjal mengubahnya menjadi kalsitriol, yaitu bentuk aktif vitamin D yang digunakan tubuh untuk menjalankan fungsinya.
2. Vitamin D3 (Kolekalsiferol)
Vitamin D3 diproduksi secara alami oleh kulit saat terkena sinar matahari. Selain itu, D3 juga terdapat pada berbagai sumber makanan hewani, seperti:
- Ikan berlemak (salmon, trout, makarel)
- Kuning telur
- Hati sapi
- Susu sapi dan produk olahannya (sering difortifikasi dengan vitamin D3)
Vitamin D3 juga banyak tersedia sebagai suplemen dalam bentuk kapsul, cairan tetes, maupun tablet sublingual. Sama seperti D2, D3 akan diubah di hati menjadi 25-hydroxyvitamin D3 lalu diproses di ginjal menjadi kalsitriol, bentuk aktif vitamin D yang dibutuhkan tubuh.
Mengapa Tubuh Membutuhkan D2 dan D3?
Meskipun struktur molekulnya berbeda, vitamin D2 dan D3 sama-sama diubah menjadi kalsitriol, bentuk aktif vitamin D yang digunakan tubuh. Nutrisi ini sangat penting karena membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor, dua mineral utama untuk pembentukan dan kepadatan tulang. Bersama kalsium, vitamin D mencegah tulang rapuh dan osteoporosis.
Selain itu, vitamin D juga berperan dalam:
- Mendukung sistem imun melawan infeksi virus dan bakteri
- Mengatur kadar gula darah
- Menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah
- Mendukung fungsi kognitif dan suasana hati
- Menurunkan risiko beberapa jenis kanker
Risiko Kekurangan Vitamin D
Seseorang yang jarang mengonsumsi makanan kaya vitamin D atau kurang terpapar sinar matahari berisiko mengalami defisiensi vitamin D. Beberapa kelompok yang lebih rentan terhadap kondisi ini antara lain:
- Orang dengan paparan sinar matahari terbatas (misalnya tinggal di daerah dingin atau jarang keluar rumah)
- Individu dengan kulit lebih gelap, karena kulit gelap menyerap lebih sedikit sinar matahari
- Pengidap penyakit tertentu yang memengaruhi penyerapan vitamin D, seperti penyakit hati, fibrosis kistik, dan celiac
- Orang yang mengonsumsi obat-obatan tertentu, termasuk glukokortikoid dan obat antikejang, yang dapat mengganggu metabolisme vitamin D
Tanda-tanda Kekurangan Vitamin D
Kekurangan vitamin D tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, jika terjadi, gejalanya bisa meliputi
- Kelelahan
- Nyeri dan kelemahan otot
- Nyeri tulang
- Perubahan suasana hati seperti depresi
- Rakhitis (pada anak-anak): tulang melemah dan menyebabkan tulang melengkung atau bengkok (kaki bengkok)
- Infeksi saluran pernapasan
- Penyakit osteoporosis
- Kegemukan
- Sindrom metabolik
- Diabetes tipe 2
- Kanker
- Penyakit kardiovaskular (studi memiliki hasil yang beragam)
- Depresi
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apa Perbedaan Vitamin D dan D3? Cari Tahu di Sini"