Hagia Sophia

24 August 2025

Wanita Ini Kena Kanker Langka, Awalnya Dikira Hamil

Foto: Getty Images/Andrey Zhuravlev

Seorang wanita didiagnosis menderita kanker langka dan agresif setelah mengalami gejala yang awalnya membuat dokter yakin ia hamil.

Namun, alih-alih mengandung kehidupan baru, ia tiba-tiba berjuang untuk keselamatan dirinya.

Diberitakan NYPost, dalam jurnal medis berjudul A rare case of pure non-gestational ovarian choriocarcinoma: Diagnostic mimicry and management strategies, dokter menangani kasus wanita 36 tahun yang mendatangi fasilitas kesehatan setelah perdarahan menstruasi berat selama 3 bulan terakhir.

Sebelumnya, menstruasinya selalu teratur, berlangsung empat hingga lima hari setiap 28 atau 30 hari. Saat datang ke dokter, wanita itu pucat meski tanda vitalnya stabil.

"Tes kehamilan menunjukkan hasil positif dan massa padat di perutnya tampaknya mengonfirmasi hal tersebut," tulis tim medis.

USG awal menunjukkan kehamilan ektopik, yaitu kondisi yang mengancam jiwa ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang fatal.

Bukan hamil, ternyata kanker

Namun, pencitraan lebih lanjut mengungkapkan bahwa itu sama sekali bukan kehamilan. Sebaliknya, terdapat massa besar di ovarium kanannya.

Para ahli bedah segera mengangkat massa tersebut, beserta rahim, ovarium, dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Tes genetik mengonfirmasi bahwa tumor tersebut adalah koriokarsinoma ovarium nongestasional atau nongestational ovarian choriocarcinoma (NGC), kanker yang sangat langka.

NGC biasanya menyerang perempuan muda dan sulit didiagnosis karena menyerupai gejala yang berhubungan dengan kehamilan seperti perdarahan vagina dan peningkatan kadar hormon kehamilan hCG.

NGC mencakup kurang dari 0,6% kanker sel germinal ovarium, yang berasal dari sel reproduksi di ovarium yang biasanya matang menjadi sel telur.

Hal ini berbeda dengan koriokarsinoma gestasional, bentuk yang lebih umum, yang biasanya berkembang dari sel-sel yang merupakan bagian dari plasenta selama kehamilan.

NGC sering kali dimulai di ovarium atau rahim tetapi dapat dengan cepat menyebar ke paru-paru, hati, dan organ lainnya. Kondisi ini biasanya memiliki prognosis yang lebih buruk daripada GOC, dan merespons pengobatan secara berbeda.

Untungnya, dalam kasus ini, tumor terdeteksi dini dan belum menyebar saat diangkat.

Setelah operasi dan dua siklus kemoterapi, kadar hCG perempuan tersebut kembali normal. Dokter akan terus memantaunya secara ketat, melakukan tes hormon dan pemindaian pencitraan secara teratur untuk memeriksa tanda-tanda kekambuhan.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dikira Hamil karena Test Pack Positif, Wanita Ini Ternyata Kena Kanker Langka"