Hagia Sophia

23 July 2024

Beberapa Kemungkinan Penyebab Telat Haid yang Dialami Wanita

Foto: Getty Images/Doucefleur

Apa penyebab telat haid? Salah satu kemungkinannya adalah hamil. Tetapi ada banyak kemungkinan lain yang membuat wanita terlambat menstruasi, misalnya stres atau faktor usia.

Simak 13 kemungkinan penyebab telat haid dalam artikel ini. Ketahui juga kapan hal ini harus dianggap serius agar segera mendapatkan penanganan medis.

13 Penyebab Telat Haid

Dilansir dari laman Healthline dan Health.com, berikut ini 13 kemungkinan penyebab telat haid yang dialami perempuan:

1. Stres
Stres dapat membuat hormon tidak stabil, mengubah rutinitas harian, dan bisa mempengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur menstruasi, yaitu hipotalamus.

Jika merasa stres, cobalah mempraktikkan teknik relaksasi dan melakukan perubahan gaya hidup.

2. Berolahraga Berat
Melakukan aktivitas atau olahraga berat juga bisa mempengaruhi keterlambatan menstruasi. Hal ini juga bisa terjadi jika Anda mulai berolahraga lagi setelah lama tidak berolahraga.

Aktivitas fisik seperti ini bisa memberikan tekanan pada tubuh, sehingga memerintahkan otak untuk berhenti memproduksi hormon reproduksi, seperti hormon pelepas gonadotropin (GnRH).

3. Menyusui
Menyusui secara konsisten bisa membuat perempuan terlambat menstruasi. Hal ini dikenal sebagai amenore laktasi. Metode amenore laktasi biasanya dilakukan sebagai kontrasepsi alami. Salah satu caranya adalah dengan menyusui penuh selam 8 atau lebih dalam sehari.

4. Berat Badan Terlalu Rendah
Perempuan dengan gangguan makan, seperti anoreksia nervosa atau bulimia, menyebabkan berat badan terlalu rendah, sehingga bisa menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, bahkan menghentikan siklus sama sekali.

5. Obesitas
Sebaliknya, obesitas juga bisa menyebabkan perubahan hormon. Obesitas membuat tubuh memproduksi estrogen dalam jumlah yang terlalu banyak. Terlalu banyak estrogen dapat menyebabkan ketidakteraturan dalam siklus menstruasi.

6. Faktor Usia
Menstruasi tidak teratur bisa terjadi saat remaja hingga usia 20-an. Hal ini terjadi kembali ketika mendekati masa menopause.

7. Kurang Tidur
Tidur adalah cara untuk memulihkan kondisi tubuh dari berbagai hal. Kurang tidur akan mengganggu siklus haid. Masalah kualitas tidur dapat menjadi lebih buruk bagi seseorang yang mengalami gejala pramenstruasi.

8. Bepergian ke Zona Waktu Berbeda
Hormon estrogen berbanding terbalik dengan melatonin. Ketika melatonin turun, maka estrogen akan meningkat. Ketika bepergian ke tempat dengan zona waktu yang berbeda jauh, maka tubuh akan memproduksi melatonin, sehingga hormon estrogen berkurang.

9. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah kondisi yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon androgen pria. Ini membuat ovulasi menjadi tidak teratur atau menghentikannya sama sekali.

10. KB
Ketika mengikuti program Keluarga Berencana (KB), Anda akan mengkonsumsi pil KB yang mengandung hormon estrogen dan progestin. Hormon ini mencegah indung telur melepaskan sel telur. Mungkin diperlukan waktu hingga 3 bulan agar siklus haid kembali normal.

11. Penyakit Kronis
Penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit celiac bisa mempengaruhi siklus menstruasi. Misalnya perubahan gula darah dapat membuat perubahan hormon. Meskipun jarang terjadi, diabetes yang tidak terkendali dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.

Contoh lain penyakit seliaka yang menyebabkan peradangan pada usus kecil, Ini bisa mencegah tubuh menyerap nutrisi penting, yang kemudian bisa menyebabkan telat haid.

12. Insufisiensi Ovarium Primer (POI)
Insufisiensi ovarium primer atau primary ovarian insufficiency (POI) adalah menopause dini secara alami. Menopause biasa terjadi antara usia 45-55 tahun. POI mungkin terjadi pada wanita berusia 40 tahun atau yang lebih awal.

13. Masalah Tiroid
Kelenjar tiroid yang tidak normal, baik terlalu aktif maupun kurang aktif juga bisa menjadi penyebab telat haid. Tiroid mengatur metabolisme tubuh, sehingga kadar hormon juga dapat terpengaruh. Masalah tiroid biasanya dapat diobati dengan obat-obatan.

Kapan Telat Haid Harus Dikonsultasikan ke Dokter?

Telat haid belum tentu menjadi masalah serius. Seperti para remaja yang baru saja mengalami haid, mereka perlu waktu beberapa bulan atau tahun untuk menjadikan siklus haid teratur.

Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists, seperti dikutip dari laman Pemkab Bantul, siklus menstruasi biasanya berlangsung selama 28 hari, namun bisa bervariasi pada setiap wanita. Siklus yang sehat biasanya terjadi antara 21-38 hari yang dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari pertama menstruasi berikutnya.

Jika panjang siklus menstruasi terjadi dalam kisaran normal, tetapi bervariasi 7 hingga 9 hari dari siklus ke siklus, maka tetap disebut sebagai menstruasi tidak teratur.

Sebagai contoh, jika siklus pertama 25 hari dan berikutnya 33 hari, maka siklus tersebut dianggap tidak teratur, meskipun siklus 25 atau 33 hari masuk kategori normal. Bahkan ketika terlambat haid selama 7 hari saja sudah dianggap terlambat.

Anda harus memeriksakan diri ke dokter jika mengalami telat haid selama lebih dari 3 bulan tetapi tidak hamil. Anda harus mencari tahu penyebabnya sehingga bisa diobati.

Demikian tadi telah kita ketahui apa penyebab telat haid. Selain karena kehamilan ada faktor stres, usia, hingga penyakit kronis.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Apa Penyebab Telat Haid? Ini 13 Kemungkinannya"