Hagia Sophia

29 July 2024

Inikah Pemicu Anak Suka Main Main Gadget? Kurang Perhatian Ortu?

Ilustrasi anak kecanduan gadget (Foto: Getty Images/iStockphoto/dragana991)

Kecanduan gadget atau gawai pada anak masih menjadi pekerjaan rumah yang merepotkan bagi orang tua. Anak yang kecanduan gadget biasanya tak ingin melepaskan handphone-nya, mulai dari pagi hingga malam hari.

Ketua Umum IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan adiksi gadget pada anak biasanya terjadi karena mereka merasa kesepian. Menurut dr Piprim, kurangnya interaksi antara anak dan orang tua mengakibatkan mereka lebih memilih gawainya, entah untuk bermain game atau menonton video.

"Salah satu hal yang bisa menyebabkan itu (kecanduan gadget) adalah rasa lonely (kesepian) dari si anak. Anak itu merasa sendirian di tengah keramaian," kata dr Piprim di kantor IDAI, Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2024).

"Karena dia curhat ke ibunya, nggak dapat. Curhat ke bapaknya, nggak dapat. Jadi peran orang tua, parenting-nya harus diberdayakan," sambungnya.

dr Piprim menambahkan, saat ini tak sedikit orang tua yang justru memberikan gadget ke anaknya agar anak itu anteng dan tidak mengganggu aktivitas mereka. Padahal, ini merupakan suatu fenomena yang tidak sehat antara orang tua dan anak.

"Kenapa ini dibiarkan saja? Karena kalau anaknya anteng, orang tua senang. Orang tuanya main gadget juga. Jadi bapak dan ibunya main gadget juga, anak dikasih gadget agar nggak ganggu bapak ibunya. Saya kira ini fenomena yang nggak sehat," katanya.

Perlu adanya peran aktif orang tua jika ingin anak-anak lepas dari gadget dan mulai bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Namun hal ini tentu tak akan mudah.

dr Piprim memberikan beberapa tips simpel yang bisa dilakukan orang tua. Pertama adalah membatasi penggunaan gadget harian pada anak. Kedua adalah memberikan waktu khusus 'free gadget' dalam keluarga.

"Kita butuh edukasi ke orang tua ya bagaimana memanfaatkan gadget ini dengan benar. Seperti ada screen time-nya, kapan anak harus diawasi dalam gadgetnya," kata dr Piprim.

"Bagaimana cara mencegahnya, saya kira kembali ke kebutuhan keluarga seperti ada free gadget gitu. Kalau jalan-jalan ya bener-bener jalan-jalan bareng. Makan bareng, gadgetnya disimpan semuanya. Jadi kadar komunikasinya naik," tambahnya.

Anak-anak yang kecanduan gadget ini bisa membuat tumbuh kembangnya menjadi kurang optimal. Salah satunya adalah anak-anak di bawah usia dua tahun yang terlambat bicara.

Terkait bagaimana cara mengatasi anak yang kecanduan gadget, Ketua UKK Tumbuh Kembang Anak IDAI, Prof Dr dr Rini Sekartini, SpA(K) menegaskan anak memang harus diberi contoh terlebih dulu oleh orang tua.

"Sebaiknya dibatasi, ibunya sehari hanya beberapa jam pakai HP. Sehingga mereka (anak-anak) bisa mencontoh," kata dr Rini.

"Mereka anak-anak nggak bisa kalau dibilangin 'nggak boleh (main HP)'. Lah itu ibu dan bapak juga nggak bisa lepas dari HP," sambungnya.

dr Rini juga menekankan anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) juga tak seharusnya sudah mendapatkan akses gadget. Jika orang tua ingin memberikan gadget, mungkin bisa menunggu sampai usia anak 13 tahun.

"Beberapa orang tua sudah memberikan juga perangkat HP itu pada anak sejak mungkin SD, saya pikir itu tidak terlalu penting ya anak SD sudah pegang HP sendiri," kata dr Rini.

"Lalu kapan sebaiknya diberikan, mungkin remaja awal usia 13 tahun atau yang lebih besar. Jadi jangan anak SD sudah diberikan HP sendiri," tutupnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pemicu Anak Kecanduan Gagdet, Termasuk Merasa Kesepian Tak Dapat Perhatian Ortu"