Hagia Sophia

07 July 2024

Waspadai Risiko Penyakit Ini Saat Hujan di Tengah Kemarau

Ilustrasi hujan. (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

Cuaca sedang tak menentu. Di tengah musim kemarau, hujan tetap dilaporkan pada banyak wilayah. Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, hal itu memang normal terjadi meski masih berada di musim kemarau yang diprediksi baru melewati puncaknya, Agustus 2024.

Fenomena semacam ini menurut Kepala Biro Komunikasi Pelayanan Publik dr Siti Nadia Tarmizi juga rentan memicu peningkatan kasus sejumlah penyakit. Utamanya yang berkaitan dengan gangguan pernapasan. Bahkan, angka COVID-19 yang saat ini terpantau rendah, bisa meningkat bila banyak masyarakat tidak memiliki imunitas tubuh yang baik.

"Yang pasti influenza akan meningkat, bisa juga terdampak COVID-19, kasus berisiko terus bertambah," wanti-wanti dr Nadia, saat dihubungi detikcom Selasa (5/7/2024).

"Bisa bertambah selain itu seperti penyakit demam berdarah dengue atau diare juga bisa meningkat," tuturnya.

Senada, pakar kesehatan dr Ngabila Salama mengingatkan di musim pancaroba, DBD, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), pneumonia, hingga COVID-19, memang kerap mengintai. Terlebih, di musim kemarau, paparan polusi udara yang tinggi semakin sulit dihindari.

Dirinya mengingatkan agar masyarakat mencegah risiko jatuh sakit dengan minimal melakukan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak.

"Memakai masker KF94 atau KN95 untuk mencegah partikel PM 2.5 yang berbahaya untuk kesehatan secara akut dan kronis. Mencuci tangan, menjaga jarak. Polusi udara membuat saluran napas menjadi lebih sensitif sehingga mudah terkena penyakit dan jika terkena penyakit akan sulit sembuh," tuturnya kepada detikcom Selasa (5/7/2024).

Bila kondisi ISPA hingga pneumonia berlanjut kronis, seseorang lebih rentan terkena komplikasi gangguan pembuluh darah, penyakit jantung, hipertensi, bahkan hingga kanker.

Selain mencegah risiko penyakit menular dan paparan polusi, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai DBD. Hal-hal yang bisa dilakukan menurut dr Ngabila meliputi:
  • Menguras tempat penampungan air
  • Menutup tempat-tempat penampungan air
  • Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
  • Melakukan vaksinasi DBD.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Mendadak Kerap Hujan di Tengah Kemarau, Waspadai Risiko 4 Penyakit Ini"