Hagia Sophia

28 August 2024

Agar Terhindar dari Kematian, Pria Ini Pangkas BB Hingga 40 Kg

Ilustrasi. (Foto: thinkstock)

Sudah bukan rahasia lagi kalau berat badan berlebih dapat memicu risiko berbagai penyakit. Jika obesitas tidak segera ditangani, bahkan nyawa bisa jadi taruhannya.

Itulah yang dialami oleh Alex Tan, seorang pria asal Singapura. Pada 2021, dia divonis tidak akan bisa hidup cukup lama untuk menyaksikan putranya tumbuh dewasa.

Kala itu, Tan memiliki tubuh yang sangat gemuk. Berat badannya bahkan lebih dari 100 kilogram. Dia juga mengidap sejumlah penyakit, mulai dari diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol, gout, refluks asam, dan apnea tidur.

Vonis dari dokter seolah menjadi tamparan keras bagi Tan. Dia tidak menyangka kondisinya sudah memasuki tingkat yang sangat parah.

"Saya masih ingat betapa terkejutnya saya ketika mendengar kata-kata itu," ujar Tan dikutip dari South China Morning Post, Senin (26/8/2024).

"Sebelum saya menurunkan berat badan, saya tidak bisa tidur nyenyak di malam hari dan terbangun sambil terengah-engah. Saya mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan nyeri parah di pergelangan kaki dan lutut akibat kelebihan berat badan," sambungnya.

Atas rekomendasi temannya, Tan bergabung dengan pusat kebugaran dan berlatih bersama instruktur pribadi, Monique Lee. Di bawah arahan Lee, Tan mulai rutin berjalan kaki, melakukan latihan kekuatan, dan menjalani diet defisit kalori.

"Saya mulai berjalan kaki saat melakukan rapat daring. Saya akan berjalan mengelilingi kantor dengan mengenakan earphone," kata Tan.

Awalnya, Tan merasa latihan tersebut sangat melelahkan. Namun secara bertahap, staminanya mulai membaik. Dia terus berlatih bersama Lee dua kali seminggu, dan melakukan latihan beban saat sedang tidak mengikuti kelas dengan pelatih pribadi. Tan juga menghadiri kelas body combat setiap minggu.

Untuk soal makanan, Tan mulai membatasi asupan karbohidrat bertepung. Dia juga memperbanyak konsumsi sayuran, buah, dan daging tanpa lemak.

Dulu saya makan apa saja yang saya suka, kapan saja saya mau. Pizza, burger, ayam goreng, bihun goreng. Saya makan terus menerus," ucap Tan.

Hasil kerja kerasnya selama tiga tahun pun membuahkan hasil. Tan berhasil menurunkan berat badan dari 120 kilogram menjadi 78 kilogram. Persentase lemak tubuhnya pun turun dari 40 menjadi 21,7.

Fisik yang prima juga membantu Tan mengurangi ketergantungan pada obat-obatan. Pria yang kini berusia 49 tahun itu mengaku dirinya sudah tidak lagi mengonsumsi obat penurun tekanan darah. Dosis obat diabetes dan goutnya juga berkurang sepertiga dari dosis sebelumnya.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cerita Pria Pangkas BB 40 Kg Demi Selamat dari Kematian, Ini Diet-Olahraganya"