Ilustrasi mual. Foto: iStock |
Rasa mual setelah makan dapat terjadi pada sejumlah orang. Kondisi ini tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari karena rasa mual yang bisa menyebabkan muntah.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang mengalami mual setelah makan. Namun jangan khawatir, kondisi tersebut masih bisa dicegah dengan sejumlah cara.
Penyebab Mual Setelah Makan
Rasa mual setelah makan dapat terjadi karena beberapa faktor. Dilansir situs Cleveland Clinic dan Medical News Today, berikut penyebab mual setelah makan.
1. Keracunan Makanan
Penyebab yang pertama adalah karena keracunan makanan. Hal ini bisa disebabkan oleh mengkonsumsi makanan yang sudah busuk atau kadaluarsa.
Keracunan makanan dapat terjadi secara tiba-tiba ketika seseorang mengkonsumsi makanan tersebut. Namun, rasa mual akibat keracunan makanan juga bisa hilang dengan sendirinya.
"Muntah atau diare tak selalu merupakan hal yang buruk dalam beberapa situasi. Kondisi itu merupakan cara tubuh dalam membuang zat-zat yang mengganggu seperti infeksi, racun, dan hal-hal lain sebelum diserap," kata dr Christian Lee yang merupakan ahli gastroenterologi.
2. Alergi Makanan
Sejumlah orang memiliki alergi terhadap makanan tertentu. Ketika tidak sadar mengkonsumsinya, maka orang tersebut bisa mengalami gejala alergi ringan seperti gatal-gatal dan mual.
Jika tidak ditangani dengan cepat, gejala yang dialami seseorang bisa jauh lebih parah, mulai tekanan darah menurun, denyut jantung meningkat, hingga mata dan tenggorokan yang membengkak.
3. Makan Berlebihan
Ketika perut sedang lapar, biasanya seseorang akan mengambil makanan dalam porsi banyak agar perut terisi penuh. Sayangnya, cara tersebut tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan rasa mual setelah makan.
"Perut Anda hanya mampu menampung sedikit makanan. Apabila perut Anda penuh karena sisa-sisa makanan masih ada di sana dan Anda terus makan, maka Anda akan merasa mual," ujar dr Lee.
4. Mengalami GERD
Penyebab lain seseorang merasa mual setelah makan karena mengalami GERD (gastroesophageal reflux disease). Tak hanya mengalami mual, seseorang bisa merasakan gejala lainnya seperti nyeri di ulu hati, nyeri perut, dan sensasi terbakar di dada (heartburn).
Sedikit informasi, GERD merupakan suatu kondisi ketika asam lambung naik ke esofagus (kerongkongan) sehingga memicu iritasi di mulut dan kerongkongan.
5. Merasa Cemas dan Stres
Seseorang bisa mengalami mual setelah makan karena dipicu rasa cemas berlebih dan stres. Menurut Anxiety and Depression Association of America, mual merupakan salah satu gejala umum dari sejumlah gangguan mental, seperti panic disorder dan anxiety disorder.
Perlu diketahui, otak dan saluran pencernaan terhubung oleh saraf yang disebut sebagai gut-brain connection atau hubungan usus dan otak. Saat seseorang mengalami stres, otak akan melepas hormon dan bahan kimia ke dalam tubuh.
Seiring berjalannya waktu, hormon serta bahan kimia itu masuk ke dalam saluran pencernaan, sehingga memberikan efek negatif pada mikrobioma usus. Oleh sebab itu, detikers akan merasa mual setelah makan ketika sedang stres.
6. Mengkonsumsi Obat-obatan Tertentu
Mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat saraf, obat anti kejang, hingga obat diabetes dapat mempengaruhi selera makan dan akhirnya menyebabkan rasa mual. Selain itu, ada juga sejumlah obat umum yang bisa menyebabkan mual, seperti obat berbasis opioid dan obat pereda nyeri.
7. Berbaring Setelah Makan
Banyak orang yang merasa kantuk setelah makan. Alhasil, mereka akan berbaring di atas kasur sambil memejamkan mata sejenak. Padahal, cara tersebut sangat tidak dianjurkan karena dapat memicu rasa mual.
Soalnya, berbaring setelah makan dapat meningkatkan rasa mual atau menyebabkan tenggorokan seperti terbakar, terutama bagi orang yang menderita GERD.
8. Mengkonsumsi Lemak dalam Jumlah Banyak
Penyebab berikutnya karena mengkonsumsi lemak tinggi dalam jumlah banyak, seperti daging bakar, burger, dan sosis bakar. Hal ini disebabkan karena pelepasan hormon dan peptida usus.
Selain itu, mengkonsumsi makanan berlemak dan protein dapat merangsang pelepasan hormon kolesistokinin (CKK) dari sel-sel di usus. CKK dapat memperlambat seberapa cepat lambung kosong yang dapat meningkatkan rasa kenyang dan berpotensi menyebabkan mual.
9. Sakit Kepala
Seseorang yang mengalami sakit kepala dan migrain bisa menyebabkan rasa mual setelah makan. Selain itu, seseorang dapat merasakan gejala lainnya seperti nyeri perut dan muntah-muntah.
10. Menunda Makan
Terlalu sering menunda makan juga dapat memicu seseorang merasakan mual setelah makan. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk selalu makan tepat waktu dan pilih lauk yang bergizi agar tubuh sehat.
Cara Mengatasi Rasa Mual Setelah Makan
Ada sejumlah cara untuk mengatasi rasa mual setelah makan. Mengutip Very Well Health, yang harus dilakukan pertama kali adalah mencari tahu apa yang menyebabkan rasa mual. Apakah disebabkan oleh keracunan, telat makan, atau memiliki GERD.
Cari tahu juga sejumlah makanan yang dapat memicu rasa mual seusai makan. Beberapa makanan yang sebaiknya dihindari yaitu:
- Gorengan
- Daging yang mengandung lemak tinggi
- Keju dan susu
- Dessert manis.
Apabila kamu merasakan mual, cobalah untuk mengkonsumsi sejumlah teh hangat herbal seperti teh jahe, teh camomile, atau teh peppermint setelah makan. Selain itu, detikers juga bisa melakukan sejumlah cara untuk mencegah rasa mual, seperti:
- Makan secara teratur
- Kunyah makanan dengan baik dan perlahan
- Hindari berbaring setelah makan
- Perbanyak makanan yang mengandung serat
- Jangan menggunakan baju dan celana terlalu ketat setelah makan.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Merasa Mual Setelah Makan? Ini 10 Penyebab dan Cara Mengatasinya"