 |
| Ilustrasi stroke. (Foto: Getty Images/iStockphoto/designer491) |
Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (PERDOSNI) melaporkan insiden kasus stroke pada usia muda relatif meningkat. Tren tersebut juga dialami secara global, tidak hanya Indonesia.
Pemicu utama yang kerap tidak disadari ditegaskan spesialis saraf dr Dodik Tugasworo, adalah gaya hidup tidak sehat.
"Beberapa usia yang saya temui, pasien stroke 30 sampai 40 tahun meningkat sekali," sorotnya dalam webinar daring, Jumat (25/10/2024).
"Beberapa faktor yang berkontribusi pada stroke usia muda karena disebabkan gaya hidup kurang sehat, termasuk kurang olahraga, pola makan tinggi lemak dan gula, aktivitas fisik pekerjaan di kantor duduk terlalu lama, usahakan berdiri dan berjalan keliling selama 30 menit sekali," kata dia.
Jumlah perokok di generasi muda yang meningkat juga menjadi salah satu faktor kasus stroke ikut meningkat. Tidak hanya itu, banyak masyarakat berada di level stres tinggi, salah satunya bersinggungan dengan kompetisi dalam pekerjaan.
"Tingkat stres juga penting, iklim kompetisi menjadi tinggi sehingga berdampak pada gangguan tidur dan semua ini menjadi risiko terjadinya stroke," tegas dia.
Meski begitu, beberapa kasus stroke usia muda juga dipicu oleh kondisi medis riwayat genetik dan penyakit penyerta termasuk hipertensi hingga diabetes. Karenanya, masyarakat diimbau untuk melakukan skrining dan deteksi dini, bisa diakses secara gratis di puskesmas.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ini Dia Biang Kerok Kasus Stroke di Usia Muda Semakin Banyak"