Hagia Sophia

07 October 2024

Kasus Kanker Paru pada Pasien Perokok Pasif Meningkat, Inikah Penyebabnya?

Foto: Getty Images/iStockphoto/sittithat tangwitthayaphum

Kasus kanker paru-paru yang terjadi pada kalangan bukan perokok atau perokok pasif meningkat drastis dalam beberapa dekade terakhir. Namun, masih belum bisa dipastikan penyebab utama dari kondisi ini.

Dikutip dari Verywell Health, ada beberapa kemungkinan yang menjadi pemicu seseorang lebih berisiko terkena kanker paru-paru meskipun bukan perokok aktif. Penelitian menunjukkan beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan genetik.

Selain genetik, para ahli juga menduga adanya pemicu lingkungan yang menyebabkan terjadinya kanker.

Gas Radon
Radon merupakan gas yang tidak terlihat dan berbau, dapat terakumulasi di rumah-rumah yang dibangun di atas tanah yang mengandung uranium. Paparan dari gas radon dianggap sebagai salah satu pemicu munculnya kanker paru-paru pada mereka yang tidak pernah merokok.

Asap Rokok Bebas
Meskipun tidak pernah merokok, bagi sebagian orang mungkin tidak bisa terhindar dari asap rokok milik orang lain. Asap rokok yang mengandung nikotin dan bahan kimia lain bisa tertinggal di permukaan, pakaian, dan furniture.

Risiko Pekerjaan
Ada banyak zat karsinogenik (penyebab kanker) yang digunakan dalam industri dan manufaktur yang dapat terhirup dan meningkatkan risiko kanker paru-paru. Zat-zat ini termasuk pelarut, pestisida, dan logam berat seperti polusi udara, arsenik, asbes, berilium, asap batubara, asap diesel, dioksi, vinil klorida, dan sebagainya.

Polisi lalu lintas mungkin akan lebih berisiko terpapar polusi udara dan asap kendaraan. Mereka yang bekerja di bidang konstruksi, pengecatan, batu bara, karet, atau kaca juga berisiko tinggi terkena kanker paru-paru.

Siapa yang Paling Berisiko?

Kanker paru-paru memang lebih dikenal sebagai 'penyakit perokok', sehingga mereka yang tidak merokok mungkin tidak menyadari tanda-tanda penyakit ini. Hal ini membuat penyakit lebih mudah untuk berkembang dan menyebar.

Pada tahun 2023, lebih dari 20.000 kematian akibat kanker paru-paru telah terjadi di Amerika Serikat (AS). Mereka yang mengidap kanker paru-paru tidak memiliki riwayat merokok.

Secara keseluruhan 10 hingga 15 persen kasus kanker paru-paru di AS terjadi pada mereka yang tidak merokok, dan angka ini diperkirakan akan terus meningkat.

Lebih lanjut, penelitian menunjukkan ada dua kelompok yang sangat rentan terkena kanker paru-paru meskipun mereka tidak merokok, yakni wanita dan orang Asia.

Secara statistik, wanita yang tidak merokok justru memiliki kemungkinan dua kali lebih besar terkena kanker paru-paru, dibandingkan dengan laki-laki yang tidak pernah merokok.

Kanker paru-paru pada orang yang tidak pernah merokok cenderung menyerang mereka yang berusia di atas 60 tahun, meskipun hanya sedikit lebih awal jika dibandingkan dengan perokok dan mantan perokok.

Kanker paru-paru yang terjadi pada mereka yang tidak pernah merokok juga terbilang eksklusif. Hal ini karena mereka mengembangkan jenis kanker yang disebut lung adenocarcinoma.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Tren Kanker Paru-paru di Kalangan Bukan Perokok Meningkat, Inikah Pemicunya?"