Ilustrasi kaki merasakan sensasi panas. Foto: Getty Images/Staras |
Apakah detikers pernah mengalami kaki terasa panas? Ini adalah masalah yang mungkin dialami sebagian orang, yang bisa menjadi tanda adanya kondisi kesehatan tertentu.
Sensasi kaki terasa terbakar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti akibat kelelahan hingga kondisi medis. Pahami penyebab hingga perawatannya.
Seringnya, kaki terasa panas seperti terkena cabai atau terbakar merupakan tanda kerusakan saraf (neuropati).
Ada yang namanya neuropati diabetik (Kerusakan saraf yang disebabkan kondisi diabetes.) Maka dari itu, kaki terasa panas bisa menjadi gejala karena mengidap penyakit diabetes.
Dilansir National Health Service (NHS), polineuropati diabetik merupakan neuropati perifer yang disebabkan oleh diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2.
Dalam banyak kasus, pada saat yang sama seseorang dengan neuropati perifer juga mungkin memiliki lebih dari satu jenis neuropati perifer.
Mengutip laman kesehatan Webmd, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab kaki terasa panas:
- Neuropati serat kecil
- Penyakit ginjal kronis (uremia)
- Kaki terasa panas kekurangan vitamin B12, folat, dan kadang-kadang vitamin B6 atau anemia defisiensi
- vitamin
- Gangguan penggunaan alkohol
- Kadar hormon tiroid rendah (hipotiroidisme)
- Penyakit Lyme
- Penyakit HIV/AIDS
- Polineuropati amiloid
- Efek samping obat, termasuk obat kemoterapi, overdosis vitamin B6, obat HIV, amiodarone, isoniazid, metformin, dan lainnya
- Eritromelalgia
- Keracunan logam berat (timbal, merkuri, arsenik)
- Vaskulitis (radang pembuluh darah)
- Sarkoidosis
- Sindrom Guillain-Barre (GBS)
- Polineuropati demielinasi inflamasi kronik (CIDP).
Meskipun banyak kondisi medis yang menjadi penyebab rasa terbakar di kaki, diabetes adalah yang paling umum.
Cara Menghilangkan Rasa Panas di Kaki
Cara mengatasi sensasi kaki terasa panas akibat neuropati adalah menghentikan kerusakan saraf yang tengah berlangsung. Tujuannya untuk pengurangan rasa sakit.
Secara umum, berikut adalah beberapa obat yang bisa diminum untuk sensasi kaki yang terbakar:
- amitriptilin
- karbamazepin (Tegretol)
- desipramin (Norpramin)
- duloksetin (Cymbalta)
- gabapentin (Neurontin)
- pregabalin (Lyrica)
- topiramat (Topamax)
- venlafaksin (Effexor XR).
Obat pereda nyeri lain mungkin diresepkan untuk mengurangi ketidaknyamanan parah akibat kaki terasa terbakar. Obat-obatan yang dijual bebas, seperti Advil, Aleve, Motrin IB, dan Tylenol juga bisa membantu mengendalikan nyeri pada banyak orang yang mengalami kaki terbakar.
Sementara Obat pereda nyeri yang diresepkan seperti tramadol (Ultram) atau opiat dosis rendah (narkotika) mungkin diperlukan untuk mengatasi nyeri parah.
Untuk kaki yang terbakar akibat kutu air, bisa menggunakan obat untuk menyembuhkan infeksi jamur dan meredakan gejala kaki terbakar.
Namun, Obat yang dijual bebas seperti mikonazol (Micatin) atau terbinafin (Lamisil AT) harus digunakan terlebih dahulu. Selain itu, obat antijamur yang diresepkan seperti flukonazol (Diflucan), itrakonazol (Sporanox), dan naftifin (Naftin) juga bisa jadi pilihan.
Pengobatan Kaki Terasa Panas karena Diabetes
Kebanyakan perawatan untuk kaki terasa panas /terbakar difokuskan ke pencegahan kerusakan saraf lebih lanjut.
Sebagian besar orang yang mengalami kaki terbakar punya kemungkinan penyebab (seperti diabetes) yang bisa diidentifikasi. Bagi mereka, diagnosis kaki terbakar akibat neuropati mudah dilakukan.
Bagi seorang neuropati diabetik, pengobatannya berarti menjaga kadar gula darah agar tetap dalam kisaran normal. Hal ini memerlukan perubahan pola makan, pengobatan oral, maupun dengan suntikan insulin.
Mencegah kerusakan saraf lebih lanjut sama pentingnya juga bagi mereka penderita neuropati lain.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kaki Terasa Panas? Ini Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya"