Ilustrasi (Foto: Istock/) |
Kanker usus besar atau kolorektal adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di seluruh dunia. Penyakit ini tak hanya menyerang lanjut usia (lansia), tetapi juga usia muda di bawah 50 tahun.
Hingga saat ini, penyebab kanker usus besar belum diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap kanker usus besar, antara lain jarang makan serat, jarang berolahraga, dan memiliki kebiasaan merokok.
Kanker usus besar sering kali tidak menimbulkan gejala di awal. Namun, jika sering mengalami gejala gangguan pencernaan dan memiliki riwayat keluarga yang mengidap kanker tersebut, dianjurkan untuk berkonsultasi.
Pasalnya, ciri-ciri kanker usus stadium awal kerap kali tak disadari lantaran dianggap hanya penyakit pencernaan biasa, seperti maag atau penyakit asam lambung.
Bagaimana membedakan nyeri perut akibat kanker usus dengan penyakit pencernaan lainnya?
Spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi Dr dr Andhika Rachman SpPD-KHOM menjelaskan nyeri perut akibat kanker usus kerap disertai dengan gejala lain. Di antaranya:
- penurunan berat badan
- darah dalam tinja
- perubahan signifikan dalam kebiasaan buang air besar.
"Gejala pada usia muda umumnya serupa pada usia lebih tua. Namun, pada usia muda, gejala sering diabaikan atau disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa sehingga diagnosisnya lebih lambat," ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (7/11/2024).
Sementara nyeri akibat maag atau penyakit asam lambung, kata dr Andhika, cenderung terkait dengan pola makan dan dapat diredakan dengan antasida atau pengobatan serupa.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Gejalanya Mirip, Dokter Ungkap Beda Nyeri Perut Asam Lambung Vs Kanker Usus Besar"