![]() |
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock) |
Hipertensi adalah penyakit kronis yang bisa memicu kondisi serius seperti stroke dan serangan jantung. Sebagian besar pasien tidak mengeluhkan gejala hipertensi hingga kondisinya sudah parah.
Gejala tekanan darah tinggi sering kali dikaitkan dengan pusing atau sakit kepala berkelanjutan. Sayangnya, sakit kepala merupakan masalah kesehatan yang sangat umum, bisa disebabkan dari penyakit kronis maupun sebatas hidrasi yang tidak tercukupi.
Dikutip dari Healthline, menurut hasil jurnal Iranian Journal of Neurology, sakit kepala akibat tekanan darah tinggi biasanya terjadi di kedua sisi. Sakit kepala cenderung berdenyut dan memburuk ketika menjalankan aktivitas fisik.
Pada kasus yang sangat parah, hipertensi mengakibatkan tekanan bertubi-tubi pada otak yang meningkatkan potensi darah 'bocor' dari pembuluh darah di organ ini.
Kebocoran ini menyebabkan edema (pembengkakan) yang fatal karena otak tidak memiliki ruang untuk mengembang. Bahkan, hal ini berpotensi tinggi memicu stroke.
Pembengkakan memberikan efek buruk pada otak dan memicu gejala sistemik, seperti mual, kejang-kejang, dan penglihatan kabur. Jika seseorang menerima perawatan dengan cepat, gejalanya mungkin akan mereda dalam satu jam.
Jika seseorang memiliki tekanan darah tinggi yang berbahaya tetapi tidak ada gejala lain, kondisinya disebut urgensi hipertensi. Jika mereka mengalami gejala tambahan, itu adalah keadaan darurat hipertensi.
Gejala lainnya dapat meliputi:
- Sakit punggung
- Kesulitan berbicara
- Muka memerah
- Mimisan
- Mati rasa atau kelemahan
- Kecemasan yang parah
- Sesak napas
- Perubahan penglihatan
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Jangan Disepelekan, Begini Ciri-ciri Sakit Kepala karena Tensi Tinggi"