Hagia Sophia

24 June 2025

Pengidap HIV di Indonesia Diperkirakan Capai 564 Ribu pada 2025

ilustrasi HIV (Foto: iStock)

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengatakan Indonesia menempati peringkat ke-14 di dunia dalam jumlah orang dengan Human Immunodeficiency Virus (ODHIV) dan peringkat ke-9 untuk infeksi baru HIV.

Diperkirakan terdapat 564 ribu ODHIV pada tahun 2025, namun baru 63 persen yang mengetahui statusnya. Dari jumlah tersebut, 67 persen telah menjalani terapi antiretroviral (ARV), dan hanya 55 persen yang mencapai viral load tersupresi, artinya virus tidak terdeteksi dan risiko penularan sangat rendah.

Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI, dr Ina Agustina, mengatakan 76 persen kasus HIV di Indonesia terkonsentrasi di 11 provinsi prioritas, yakni:
  • DKI Jakarta
  • Jawa Timur
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Sumatera Utara
  • Bali
  • Papua
  • Papua Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Banten
  • Kepulauan Riau
"Penyebaran kasus HIV secara nasional banyak terjadi di populasi kunci seperti laki-laki seks dengan laki-laki (LSL), waria, pekerja seks perempuan, dan pengguna napza suntik. Tapi di Papua, penularan sudah menyebar ke populasi umum, dengan prevalensi mencapai 2,3 persen," jelas dr Ina dalam konferensi pers, Jumat (20/6).

Dalam tiga tahun terakhir, positivity rate HIV cenderung stagnan, namun kasus IMS justru meningkat, termasuk di kelompok usia muda. Data Kemenkes mencatat 23.347 kasus sifilis pada tahun lalu, mayoritas merupakan sifilis dini (19.904 kasus), dan 77 di antaranya adalah sifilis kongenital, yang menular dari ibu ke bayi. Gonore juga tercatat tinggi dengan 10.506 kasus, terutama di DKI Jakarta.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pengidap HIV Diprediksi Tembus 564 Ribu di 2025, 11 Provinsi Ini Catat Kasus Terbanyak"