Hagia Sophia

05 August 2025

Riset: Terlalu Banyak Tidur Memicu Mati Muda

Ilustrasi (Foto: iStock)

Tidur menjadi salah satu cara untuk mengistirahatkan tubuh setelah seharian beraktivitas. Kurang tidur dapat berdampak buruk pada otak, jantung, dan kesehatan organ tubuh lainnya.

Namun, sebuah studi menemukan bahwa terlalu banyak tidur juga dapat berdampak buruk, bahkan meningkatkan risiko kematian. Tidur lebih dari sembilan jam bisa lebih buruk bagi kesehatan.

Selama tidur, terjadi proses fisiologis yang memungkinkan tubuh berfungsi secara efektif saat terjaga. Ini termasuk proses yang terlibat dalam pemulihan otot, konsolidasi memori, dan pengaturan emosi.

Sleep Health Foundation di Australia merekomendasikan orang dewasa untuk tidur 7-9 jam per malam. Beberapa orang secara alami memiliki waktu tidur yang pendek dan dapat beraktivitas dengan baik, meski tidur kurang dari tujuh jam.

Namun, bagi kebanyakan orang, kurang tidur dari tujuh jam per malam akan berdampak negatif. Ini mungkin bersifat jangka pendek, misalnya merasa lebih sedikit energi, suasana hati lebih buruk, merasa lebih stres, dan sulit berkonsentrasi di tempat kerja.

Dalam jangka panjang, tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup merupakan faktor risiko utama masalah kesehatan. Hal ini terkait dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke, gangguan metabolisme, yang termasuk diabetes tipe 2.

Selain itu, bisa berdampak pada kesehatan mental yang buruk, seperti depresi, kecemasan, kanker hingga kematian.

Lantas, Apa Alasan Terlalu Banyak Tidur Buruk untuk Kesehatan?

Dalam sebuah studi terbaru, para peneliti meninjau hasil dari 79 studi lain yang mengamati orang-orang setidaknya selama satu tahun. Mereka mengukur bagaimana durasi tidur mempengaruhi risiko kesehatan buruk atau kematian untuk melihat apakah tren itu berdampak pada banyak orang.

Mereka menemukan orang yang tidur dalam durasi pendek, kurang dari tujuh jam semalam, memiliki risiko kematian 14 persen lebih tinggi selama periode, dibandingkan dengan mereka yang tidur antara 7-8 jam.

Hal ini tidak mengejutkan mengingat risiko kesehatan yang telah diketahui dari kurang tidur.

Namun, para peneliti juga menemukan mereka yang tidur lebih banyak, lebih dari sembilan jam per malam, memiliki risiko kematian yang lebih besar. Jumlahnya sekitar 34 persen lebih tinggi daripada orang yang tidur 7-8 jam.

Hal ini mendukung penelitian serupa dari tahun 2018, yang menggabungkan hasil dari 74 studi sebelumnya yang mengamati tidur dan kesehatan peserta lintas waktu, mulai dari satu hingga 30 tahun. Penelitian ini menemukan bahwa tidur lebih dari sembilan jam dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 14 persen selama periode studi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa tidur terlalu lama, berkaitan dengan masalah kesehatan seperti depresi, nyeri kronis, penambahan berat badan, dan gangguan metabolisme. Hal ini mungkin terdengar mengkhawatirkan.

Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian ini hanya menemukan hubungan antara tidur terlalu lama dan kesehatan yang buruk, ini tidak berarti tidur terlalu lama menjadi penyebab masalah kesehatan atau kematian.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Riset Ungkap Kaitan Terlalu Banyak Tidur Picu Mati Muda, Ini Alasannya"