Hagia Sophia

03 September 2025

Ini yang Terjadi pada Tubuh Bila Konsumsi Mi Instan Mentah

Ilustrasi mi instan mentah. (Foto: iStock)

Mi instan sudah lama menjadi makanan praktis yang digemari banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Rasanya gurih, harga terjangkau, serta kemudahan dalam penyajiannya membuat mi instan hampir selalu menjadi pilihan cepat ketika lapar.

Ada satu kebiasaan yang cukup sering dilakukan sebagian penggemar mi instan, yakni mengonsumsinya dalam kondisi mentah.

Sekilas, kebiasaan ini terlihat tidak berbahaya. Mi instan mentah bahkan dianggap enak untuk dijadikan camilan kering karena teksturnya renyah dan bumbunya bisa langsung ditaburkan.

Namun, sejumlah penelitian terbaru mengingatkan bahwa kebiasaan ini sebenarnya menyimpan risiko kesehatan yang tidak bisa dianggap sepele, terlebih jika dilakukan terlalu sering.

Mengapa Mi Instan Harus Dimasak?

Banyak orang tidak menyadari bahwa proses memasak mi instan bukan hanya sekadar membuatnya empuk dan lezat, tetapi juga berfungsi untuk menetralkan bakteri serta zat kimia yang mungkin masih menempel dari proses produksi.

Dengan kata lain, merebus atau memasak mi instan hingga matang adalah salah satu cara sederhana untuk menurunkan risiko paparan zat berbahaya bagi tubuh.

Ada 6 hal yang bisa terjadi pada tubuh saat mengonsumsi mi instan mentah, dikutip dari Times of India:

1. Peradangan Usus
Mi instan mentah mengandung bahan pengawet dan bumbu yang dirancang untuk disajikan setelah dimasak. Saat dikonsumsi langsung, bahan-bahan ini dapat mengiritasi dinding usus.

Dalam jangka waktu tertentu, iritasi ini bisa menimbulkan luka kecil yang menyebabkan peradangan. Peradangan usus tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga berpotensi mengganggu fungsi pencernaan secara keseluruhan. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat berkembang menjadi masalah kronis.

2. Gangguan Pencernaan
Tidak seperti mi yang sudah matang, mi instan mentah cenderung lebih keras dan kering, sehingga sulit dicerna oleh tubuh. Kondisi ini dapat menimbulkan keluhan berupa kembung, rasa begah, gangguan pencernaan, hingga sembelit.

Bila kebiasaan ini dilakukan berulang kali, fungsi usus bisa terganggu dan masalah pencernaan menjadi semakin berat seiring waktu.

3. Risiko Sindrom Metabolik
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition Research and Practice menemukan wanita yang mengonsumsi mi instan setidaknya dua kali dalam seminggu memiliki risiko 68 persen lebih tinggi terkena sindrom metabolik.

Sindrom ini mencakup serangkaian masalah kesehatan serius, mulai dari obesitas perut, tekanan darah tinggi, kolesterol yang tidak terkontrol, hingga peningkatan gula darah. Kandungan tinggi natrium, lemak jenuh, serta bahan olahan dalam mi instan diyakini berperan besar dalam meningkatkan risiko tersebut.

4. Potensi Risiko Kanker
Mi instan dibuat melalui proses produksi yang melibatkan penggunaan bahan pengawet dan zat kimia tambahan untuk memperpanjang masa simpan. Saat mi dimasak, sebagian besar zat berbahaya tersebut dapat dinetralisir.

Namun, ketika mi dikonsumsi mentah, zat kimia ini langsung masuk ke dalam tubuh tanpa proses pengurangan. Dalam jangka panjang, akumulasi paparan zat-zat tersebut bisa berkontribusi terhadap perubahan sel yang memicu pertumbuhan kanker.

5. Lonjakan Gula Darah
Selain tinggi kandungan garam dan pengawet, mi instan juga sarat dengan karbohidrat olahan. Konsumsi mi mentah dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba, sehingga memberi beban tambahan pada pankreas.

Jika hal ini terjadi berulang, risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2 menjadi semakin besar. Mereka yang terbiasa menjadikan mi instan mentah sebagai camilan rutin lebih rentan terhadap masalah metabolisme ini.

6. Dampak pada Kesehatan Jantung
Kombinasi antara kadar lemak jenuh, garam, dan pengawet kimia dalam mi instan mentah berpotensi mengganggu sistem kardiovaskular. Kandungan ini bisa menyebabkan aliran darah terganggu dan memicu penumpukan plak pada dinding arteri. Seiring waktu, risiko hipertensi, aterosklerosis, hingga serangan jantung pun semakin meningkat.

Membatasi konsumsi makanan olahan seperti mi instan, terutama dalam kondisi mentah, merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Mi instan memang praktis dan lezat, tetapi mengonsumsinya dalam kondisi mentah bukanlah pilihan yang aman. Dari peradangan usus, gangguan pencernaan, sindrom metabolik, hingga risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

Untuk itu, jika ingin tetap menikmati mi instan, pastikan selalu dimasak sesuai petunjuk penyajian. Selain membuat rasanya lebih nikmat, memasak juga menjadi cara sederhana untuk mengurangi paparan zat kimia dan risiko kesehatan jangka panjang.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "6 Hal yang Bisa Terjadi pada Tubuh saat Konsumsi Mi Instan Mentah"