![]() |
Foto: Ilustrasi bau mulut (Getty Images/iStockphoto/seb_ra) |
Bau mulut kerap tidak dianggap menjadi pertanda masalah serius kesehatan. Namun, belakangan ahli jantung intervensional Dr Pradip Jamnadas memperingatkan, kondisi tersebut sebenarnya bisa mengindikasikan penyakit kardiovaskular.
Dikutip dari laman Times of India, risiko terkena penyakit jantung dipengaruhi oleh lebih dari sekadar pola makan dan olahraga. Menurut Dr Jamnadas, mikrobioma di mulut dan hidung berperan penting dalam kesehatan kardiovaskular.
Kebersihan mulut yang buruk bisa memungkinkan bakteri berbahaya berkembang biak, yang berkontribusi pada peradangan sistemik, gangguan respons imun, penumpukan plak di arteri, dan meningkatkan risiko sakit jantung.
Dia menekankan, mulut seringkali memberi tanda peringatan dini terhadap masalah kesehatan yang lebih luas. Tak hanya masalah gigi, bau mulut bisa mengindikasikan risiko jantung yang mendasarinya, seperti penyakit arteri koroner, ateroklerosis, dan gagguan kardiovaskular lainnya.
"Ada mikroba yang menjalar dari hidung dan mulut ke sistem pencernaan. Setiap mikroba bersifat spesifik dan bisa menunjukkan apakah berisiko terkena penyakit kardiovaskular," kata Dr Jamnadas.
Paparan kronis terhadap bakteri mulut yang berbahaya bisa menyebabkan kalsifikasi dini pada katup jantung dan meningkatkan risiko stenosis aorta, serta kalsifikasi koroner. Sehingga, penting untuk menjaga kebersihan mulut bagi kesehatan jantung jangka panjang.
Ciri-ciri Bau Mulut Pertanda Masalah Jantung
Sinusitis kronis adalah infeksi atau peradangan pada sinus maksilaris dan frontalis yang seringkali menyebabkan hidung tersumbat terus-menerus, sakit kepala, dan batuk. Menurut Dr Jamnadas, kondisi ini bisa menyebabkan peradangan sistemk ringan yang dikaitkan dengan penyakit arteri koroner.
"Terutama jika melibatkan infeksi jamur, peradangan yang dihasilkan bisa berkontribusi pada penyakit jantung," katanya.
Hubungan ini menggarsbawahi bahwa fakor risko kardiovaskular mencakup kondisi seperti infeksi sinus. Penyakit arteri koroner seringkali dikaitkan dengan pola makan, genetika, dan kurang olahraga. Namun, Dr Jamnadas mengajak untuk melihat dari sudut pandang yang lebih luas. Dia menjelaskan bahwa kesehatan mulut dan hdung, kesejahteraan mental, dan kebiasaan gaya hidup secara kolektif bisa memengaruhi kesehatan jantung.
"Segala sesuatu dalam gaya hidup, mental, fisik, pola makan, memengaruhi arteri koroner," katanya.
Waspadai tanda-tanda bau mulut terus menerus, hidung tersumbat, atau infeksi sinus berulang. Tanda-tanda ini bisa menjadi indikator awal masalah terkait jantung.
Terapkan pola makan seimbang, olahraga teratur, kesejahteraan mental, dan manajemen stres secara kolektif. Hal tersebut secara kolektif mendukung kesehatan mulut dan kardiovaskular.
Langkah-langkah Melindungi Kesehatan Jantung dan Mulut
Untuk menjaga kesehatan jantung dan mulut, lakukan kiat-kiat berikut:
- Jaga kebersihan mulut dengan baik. Sikat gigi dua kali sehari, gunakan benang gigi secara teratur, dan gunakan obat kumur untuk mengurangi bakteri berbahaya di mulut yang bisa menyebabkan penyakit jantung.
- Periksa gigi secara rutin. Kunjungan ke dokter gigi secara rutin bisa membantu mendeteksi masalah mulut sejak dini, mencegah infeksi yang bisa memengaruhi kesehatan kardiovaskular.
- Tangani masalah sinus kronis segera. Sebab, mengobati masalah seperti sinusitis kronis atau infeksi jamur bisa mengurangi peradangan sistemik, sehingga menurunkan risiko penyakit arteri koroner.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bau Mulut Bisa Jadi Peringatan Tersembunyi Sakit Jantung, Begini Ciri-cirinya"