Hagia Sophia

23 August 2024

Mitos Tentang Kopi yang Masih Diyakini Banyak Orang

Ilustrasi kopi. (Foto: iStock)

Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia. Kendati demikian, ada banyak mitos seputar minuman ini.

Terutama terkait manfaat kesehatan yang dimiliki kopi. Sebagian orang percaya ada beberapa kebiasaan minum kopi yang bisa merusak khasiat minuman tersebut. Apakah faktanya demikian?

Berikut tiga mitos tentang kopi yang masih dipercaya banyak orang, serta fakta sebenarnya menurut pakar diet teregistrasi Maddie Pasquariello dan Roxana Ehsani.

1. 'Kopi tidak baik untuk kesehatan'
Kendati banyak artikel dan pemberitaan tentang manfaat kopi, masih ada orang yang yakin kalau minuman ini punya dampak buruk bagi kesehatan.

Dikutip dati CNBC Make It, Paquariello mengatakan kopi mengandung beragam nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan, selama konsumsinya tidak melebihi batas.

"Selama Anda mematuhi pedoman diet yang menyebutkan tidak lebih dari 400 miligram kafein, atau sekitar empat cangkir kopi, sehari, "Anda tidak perlu khawatir," ujarnya.

Dia menjelaskan kopi kaya akan polifenol, antioksidan yang terbukti dapat mencegah perkembangan penyakit kronis tertentu, seperti penyakit kardiovaskular.

Selain itu, kopi juga merupakan stimulan alami yang dapat meningkatkan kewaspadaan, energi, produktivitas, serta performa atletik.

"Namun, berhati-hatilah dengan hal-hal yang mungkin Anda tambahkan ke dalam kopi yang membuatnya tidak sehat, seperti krim, gula, sirup, madu," imbuhnya.

2. 'Minum kopi lebih dari dua cangkir kopi sehari itu berlebihan'
Sebagian orang menganggap minum tiga hingga empat cangkir kopi sehari berlebihan dan berdampak buruk bagi kesehatan. Pasquariello dan Ehsani sepakat mengonsumsi lebih dari dua cangkir kopi tidak masalah, selama tidak melebihi batas asupan kafein 400 miligram per hari.

"Yang mencakup kafein dalam soda, teh, minuman berenergi, dan cokelat," tutur mereka.

Mereka juga menyarankan untuk makan atau minum air sebelum mengonsumsi kopi karena kafein dapat menekan nafsu makan.

"Pastikan Anda tidak mengonsumsi kopi sebagai pengganti makanan dan perhatikan dengan saksama apakah hal itu memengaruhi selera makan Anda," kata Pasquariello.

3. 'Kopi seharusnya tidak diminum pagi hari'
Ahli gizi, termasuk Pasquariello dan Ehsani, sebenarnya menyarankan klien mereka untuk mengonsumsi kopi sebelum tengah hari. Pasalnya, efek puncak kafein dapat dirasakan hingga enam jam dan berpotensi memengaruhi tidur seseorang.

"Saya pikir salah satu waktu paling umum orang cenderung mengonsumsi kafein secara berlebihan, karena mengira mereka benar-benar lelah, adalah pada pukul 14.00, 15.00, atau 16.00," terang Pasquariello.

Daripada menenggak secangkir kopi pada waktu-waktu tersebut, Pasquariello menyarankan untuk menyantap camilan yang kaya serat, lemak sehat, atau protein untuk menambah energi.

Dia juga menyarankan orang yang memiliki masalah asam lambung sebaiknya makan sedikit atau minum air putih terlebih dahulu sebelum mengonsumsi kopi.

Sementara, Ehsani mengingatkan agar orang-orang tidak lupa minum segelas air putih saat mengonsumsi kopi.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pakar Bongkar 3 Mitos Tentang Kopi yang Masih Dipercaya Banyak Orang"